Kompascom and dns2 "Tidak ada janji yang pasti selain matahari yang terbit setiap hari "Tidak ada janji yang pasti selain matahari yang terbit setiap hari. 21 Jan 2013 21 Nov 2017 21 Jan 2013 21 Nov 2017. com - 27/12/2012, 09:40 WIB Aturan Mengenai Pemberlakuan Pembatasan Kegiatan Masyarakat Telah Terbit Film Semi Terbit 21 - kalian bisa
Tirani Matahari Terbit , istilah tirani digunakan untuk menggmbarkan tindakan otoriter dan kekejaman jepang. Istilah “Matahari Terbit” digunakan untuk penamaan untuk tentara jepang, sebab posisi Negara jepang jika dilihat dari Indonesia , terletak di arah timur atau sama dengan arah saat matahari terbit. Sehingga Negara jepang disebut Negara Matahari Terbit. Kedatangan “Saudara Tua” Kepulauan Indonesia Sejak pengeboman Pearl Harbour oleh angkatan udara Jepang pada 8 Desember 1941,serangan terus dilancarkan keangkatan laut Amerika Serikat di Pasifik. Kemenangan pasukan Jepang seolah-olah tak dapat dikendalikan dan pasukan itu berturut-turut menghancurkan basis militer Amerika. Pada tanggal januari 1942 Jepang mendarat di Indonesia melalui Ambon dan seluruh Maluku. Meskipun pasukan KNILKoninklijk Nederlandsch Indisch Leger dan pasukan Australia berusaha menghalangi,tapi kekuatan Jepang tidak dapat dibendung. Daerah tarakan di Kalimantan Timur kemudian dikuasai oleh Jepang bersamaan Balikpapan12 januari 1942. Pada tanggal 1 maret 1942 kemenangan tentara Jepang dalam perang Pasifik menunjukkan kemampuan Jepang dalam mengontrol wilayah yang sangat luas yaitu dari Burma sampai Pulau Wake. Untuk menghadapi gerak invasi tentara Jepang,Belanda pernah membentuk Komando Gabungan tentara serikat yang disebut ABDACOM American British Dutch Australian Command ysng bermarkas di Lembang. Panglima dari pergerakan tersebut bernama Jendral Sir Archhibald. Kemudia Letnan Jendral Ter Poorten diangkat sebagai panglima perang tentara Hindia Belanda. Dalam upaya menguasai Jawa,telah terjadi pertempuran di laut Jawa,yaitu antara Jepang dengan Angkatan laut Belanda di bawah laksamana Karel Doorman. Tanggal 5 maret 1942 Batavia jatuh di tangan Jepang. Tentara Jepang terus bergerak kea rah selatan dan menguasai kota Buitenzorg Bogor. Dengan mudah kota-kota di Jawa yang lain juga jatuh ke tangan Jepang. Akhirnya pada tanggal 8 maret 1942 jendral Ter Poorten atas nama komandan pasukan Belanda atau sekutu menandatangani penyerahan tidak bersyarat kepada Jepang yang diwakili jendral Imamura. Datang “Saudara Tua” Kedatangan Jepang di Indonesia di sambut dengan senang hati oleh rakyat Indonesia. Jepang di eluh-eluhkan sebagai “Saudara Tua” yang dipandang dapat membebaskan dari kekuasaan Belanda. Dimana-mana terdengar ucapan”Banzai-banzai” selamat datang –selamat datang. Sementara itu pihak tentara Jepang terus melakukan propaganda-propaganda untuk terus mengerakkan dukungan rakyat Indonesia. Setiap kali radio Tokyo memperdengarkan lagu Indonesia raya , di samping Lagu Kimigayo. Bendera yang berwarna Merah Putih juga boleh dikibarkan berdampingan dengan Bendera Jepang Hinomaru. Jepang juga akan membantu memajukan rakyat Indonesia. Program Pan-Asia Jepang akan memajukan dan menyatukan seluruh rakyat asia. Untuk lebih meyakinkan rakyat Indonesia,Jepang menegaskan kembali bahwa Jepang tidak lain adalah “saudara tua”, jadi Jepang dan Indonesia sama bhakan untuk meneguhkan progandanya tentang Pan-Asia, Jepang berusaha membentuk perkumpulan yang diberi nama “Gerakan Tiga A”. Pemerintahan Militer Pada pertengahan tahun 1942 timbul pemikiran dari markas besar tentara jepang agar penduduk di daerah pendudukan dilibatkan dalam aktivitas pertahanan dan kemiliteran Termasuk Semimiliter. Diseluruh kepulauan indonesia bekas Hindia Belanda itu dibagi menjadi tiga wilayah pemerintahan militer Pemerintahan Militer Angkatan Darat,Yaitu Tentara kedua puluh lima Tomi Shudan untuk sumatera Pusatnya Di Bukittinggi Pemerintahan Militer Angkatan Darat,Yaitu Tentara keenam belas Asamu Shudan untuk jawa dan madura. Pusatnya di Jakarta. Kekuatan Pemerintahan Militer ini kemudian di tambah dengan Angkatan LautNi Nangkenkantai. Pemerintahan Militer Angkatan Armada selatan kedua untuk daerah kalimantan, sulawesi, dan maluku. Pusatnya di Makassar. Berdasarkan Osamu Seirei berisi ketentuan sebagai berikut Jabatan Gubenur Jendral pada masa Hindia Belanda dihapuskan dan segala kekuasaan yang dahulu dipegangnya diambil ahlioleh panglima tentara jepang di jawa. Para pejabat pemerintahan sipil beserta pegawainya di masa Hindia Belanda tetap diakui kedudukanya,asalkan memiliki kesetiaan terhadap tentara pendudukan jepang. Badan-badan Pemerintahan dan undang-undang dimasa belanda tetap diakui secara sah untuk sementara waktu,asalkan tidak bertentangan dengan aturan pemerintahan militer jepang. sipil Pada bulan Agustus 1942,Pemerintahan militer berusaha meningkatkan sistem pemerintahan,antara lain dengan mengeluarkan UU Tentang aturan daerah dan dimatapkan dengan UU Tentang pemerintahan Shu serta tokobetsushi. Menurut uu itu,pemerintahan daerah yang tertinggi adalah shu karesidenan. Pemerintahan shu dipimpin oleh seorang memiliki kekuasaan seperti Gubenur pada masa Hindia Belandameliputi kekuasaan legislatif dan menjalankan pemerintahan shucokan di bantu oleh cokan kanboMajelis Permusyawaratanshu. setiap cokan kanbo ini memiliki 3 bubagian,yakni Naseibubagian pemerintahan umum,kaisaibubagian ekonomi dan keisatsububagian kepolisian.Daerah ini disebut tokubetsushikota istimewa.contohnya kota batavia,yang dipimpin oleh Tokubetu shico Organisasi Pergerakan Masa Pendudukan Jepang Yang Bersifat Sosial Kemasyarakatan Tiga A Perkumpulan ini dibentuk pada tanggal 29 maret 1942. Sesuai dengan namanya,perkumpulan ini memiliki tiga semboyan, yaitu Nippon Cahaya Asia, Nippon Pelindung Asia dan Nippon Pemimpin Asia. Sebagai pimpinan Gerakan Tiga, bagian propaganda JepangSedenbu telah menunjuk bekas tokoh Parindra Jawa Barat yakni sebagai ketua dengan dibantu beberapa tokoh lain seperti Pamuncak dan sejak bulan mei 1942 perhimpunan itu mulai diperkenalkan kepada masyarakat melalui ,media massa. Di dalam Gerakan Tiga A juga dibentuk subseksi islam yang disebut”Persiapan Persatuan Umat Islam” subseksi islam dipimpin oleh Abikusno Cokrosuyoso. Bulan desember 1942 Gerakan Tiga A dinyatakan gagal Tenaga Rakyat “Gerakan Tiga A” telah gagal. Kemudian Jepang berusaha mengajak tokoh pergerakan nasional untuk melakukan kerjasama. Jepang kemudian mendirikan organisasi pemuda,peuda Asia Raya dibawah pimpinan Sukardjo Wiryopranoto. Pada tanggal 9 juli 1942 Soekarno sudah berada di Jakarta dan bergabung dengan Jepang ingin membentuk organisasi massa yang dapat bekerja untuk dapat menggerakan rakyat. Bulan desember 1942 dibentuk panitia persiapan untuk membentuk organisasi massa kemudia Soekarno, Hatta, Mansur,dan Ki Hajar Dewantara dipercaya untuk gerakan baru. Gerakan itu bernama gerakan pusat tenaga rakyatPutera dibentuk tanggal 16 april 1943. Mereka kemudia disebut sebagai empat serangkai. Sebagai ketua panitia adalah Soekarno. Tujuan Putera adalah untuk membangun dan menghidupkan kembali segala sesuatu yang telah dihancurkan oleh Belanda. Menurut Jepang Putera bertugas untuk memusatkan segala potensi masyarakat Indonesia guna membantu Jepang dalam perang. Dan Masyumi Jepang sangat memerlukan kekuatan umat islam untuk membantu melawan sekutu. Oleh karena itu,semua organisasi islam MIAI yang cukup berpengaruh yang dibekukan oleh pemerintah kolonial Belanda mulai dihidupkan kembali oleh pemerintah pendudukan Jepang. Tepat pada tanggal 4 september 1942 MIAI diizinkan aktif kembali.”Berpegang teguhlah kamu sekalian pada tali Allah dan janganlah berpecah belah” dengan demikian pada masa kependudukan Jepang,MIAI berkembang baik. Adapun tugas dan tujuan MIAI waktu itu adalah Menempatkan umat islam pada kedudukan yang layak dalam masyarakat Indonesia Mengharmoniskan islam dengan perkembangan zaman Ikut membantu Jepang dalam perang Asia Timur Raya Pada bulan mei 1943,MIAI berhasil membentuk Majelis Pemuda yang diketuai oleh dan membentuk majelis keputrian yang dipimpin oleh Siti Nurjanah. Bahkan dalam mengembangkan aktivitasnya,MIAI juga menerbitkan majalah yang disebut”Suara MIAI”.Arah perkembangan MIAI mulai dipahami oleh Jepang hal tersebut tidak sesuai dengan harapan Jepang sehingga pada November 1943 MIAI dibubarkan. Hokokai Tahun 1944,situasi perang Asia Timur Raya mulai berbalik,tentara sekutu dapat mengalahkan tentara Jepang di berbagai tempat ha ini menyebabkan kedudukan Jepang di Indonesia semakin menghawatirkan. Oleh karena itu,panglima tentara ke-16,jendral Kumaikici Harada membentuk organisasi baru yang diberi nama Jawa Hokokai Himpunan Kebaktian Jawa. Rakyat diharapkan dapat memberikan darma baktinya terhadap pemerintah deni kemenangan perang. Kebaktian yang dimaksud memuat tiga hal 1 mengorbankan diri,2 mempertebal persaudaraan,dan 3 melaksanakan suatu tindakan dengan bukti. Adapun program-program kegiatan Jawa Hokokai antara lain sebagai berikut Melaksanakan segala tindakan dengan nyata dan ikhlas dengan pemerintahan Jepang Memimpin rakyat untuk mengembangkan tenganya berdasarkan semangat persaudaraan Memperkokoh pembelaan tanah air Jawa Hokokai adalah organisasi pusat yang anggota-anggotanya terdir atas bermacam-macam Hokokaihimpunan kebaktian sesuai dengan bidang profesinya. Militer Heiho pasukan pembantu adalah prajurit Indonesia yang langsung ditempatkan di dalam organisasi militer Jepang,baik angkatan darat maupun laut. Syarat-syarat untuk menjadi tentara Heiho antara lain 1 Umur 18-25 tahun,2 Berbadan sehat,3 Berkelakuan baik,dan 4 Berpendidikan minimal sekolah dasar. Tujuan pembentukan Heiho adalah membantu tentara Jepang. Kegiatannya antara lain,membangun kubu-kubu pertahanan,menjaga kamp tahanan,dan membantu perang tantara Jepang sebagai contoh,banyak anggota Heiho yang ikut perang melawan tantara serikat di Kalimantan, Irian, bahkan ada yang sampai ke Birma. Jepang berencana membentuk pasuakn untuk mempertahankan tanah air Indonesia yang disebut pasukan pembelah tanah air Peta Jepang berupaya mempertahankan Indonesia dari serangan sekutu secara sungguh-sungguh. Hal ini bisa saja didasari oleh rasa was-was yang makin meningkat karena situasi di medan perang yang bertambah sulit sehingga disamping Heiho,Jepang juga membentuk organisasi PetaPembela Tanah Air. Peta adalah organisasi militer karena itu,para anggota peta mendapatkan latihan kemiliteran. Mula-mula yang ditugasi untuk melatih anggota pera adalah seksi khusu dari bagian intelijen yang disebut Tokubetsu Han. Latihan tugas intelijen dipimpin oleh Yanagawa. Latihan ini kemudian berkembang secara sistematis dan terprogram. Penyelenggannya berada di dalam Seinen Dojo panti latihan pemuda yang terletak di Tangerang. Mula-mula anggota yang dilatih hanya 40 orang dari seluruh tanggal 3 oktober 1943 secara resmi berdirilah peta. Berdirinya peta ini berdasarkan peraturan dari pemerintah Jepang yang disebut Osamu Sainendan,nomor 44. Banyak di antara berbagai lapisan masyarakat yang tertarik menjadi anggota peta sampai akhir pendudukan Jepang,anggota peta ada sekitar 37000 orang di Jawa dan sekitar 20000 orang di Sumatra. Di Sumatra namanya lenih terkenal dengan Giyugunprajurit-prajurit sukarela. Orang-orang peta inilah yang akan banyak berperang dibidang ketentaraan di masa berikutnya. Beberapa tokoh terkenal di dalm peta,antara lain Supriadi dan Sudirman militer dan semimiliter tenaga pemuda Sebelum resmi membentuk organisasi-organisasi semimiliter,jepang telah melatih pemuda untuk menjadi pemuda yang disiplin,memiliki semangat yang tinggiseishin,dan berjiwa kesartia bushido yang tinggi. Salah satu cara untuk menanamkan nilai-nilai tersebut kepada kaum muda adalah dengan pendidikan,baik pendidikan umum maupun pendidikan khusus pendidikan umum berupa seperti sekolah dasar dan sekolah menengah sedangkan pendidikan khusus berupa latihan-latihan yang diadakan oleh jepang,seperti BPAR Barisan Pemuda Asia Raya, yang berpusat di jakarta. Barisan Pemuda Asia Raya diresmikan pada tanggal 11 juni 1942 dengan pimpinan sudibyo dan Soleh. Program latihan ini diadakan dalam jangka waktu 3 bulan dan jumlah peserta tidak di batasi selain, BPAR jepang juga membentuk wadah latihan yang disebut San A Seinen Kutensho yang diprakarsai oleh Dan Wakabayashi. Latihan ini diadakan selama satu setengah bulan. Pada tahap pertama pelatihan,telah dilantik sebanyak 250 orang. Semimiliter Seinendan Seinendan korps pemuda adalah organisasi para pemuda yang berusia 14-22 tahun. Pada awalnya, seinendan beranggota orang pemuda dari jawa. Tujuan dibentuknya seinendan adalah untuk mendidik dan melatih para pemuda agar dapat menjaga dan mempertahankan tanah airnya dengan kekuatan sendirinya. Untuk memperbanyak jumlah seinndan, jepang juga menggerakan seinendan bagi putri yang disebut josyi seinendan. Sampai pada akhirnya seinendan berjumlah sekitar Pemuda. Tokoh-tokoh indonesia yang pernah menjadi anggota seinendan adalah Sukarni dan Latif Hendraningrat Keibodan Organisasi keibodan krops kewaspadaan merupakan organisasi semimiliter yang anggotanya para pemuda yang berusia antara 25-35 tahun. Ketentuan utama dari organisasi keibon adalah mereka yang berbadan sehat dan berkelakuan baik. Pembina Keibodan adalah Depatermen Kepolisiankeimubu dan di daerah syushu dibina oleh bagian kepolisiankeisatsubu. Dikalangan orang-orang cina juga di bentuk keibodan yang dinamakan kakyo keibotai. Organisasi Seinendan dan keibodan dibentuk di daerah-daerah seluruh indonesia,meskipun namanya berbeda-beda. Misalnya di sumatera disebut Bogodan dan di kalimantan disebut konan kokokudan dengan jumlah anggota Dua juta orang. Pada bulan Agustus 1943 dibentuk FunjikaiPerkumpulan wanita yang anggotanya minimal berusia 15 tahun. Dan pada tahun 1944 dibentuk “Pasukan Srikandi” dan juga dibentuk organisasi untuk anak SD yang disebut seinentai Barisan murid sekolah dasar, kemudian dibentuk Gakukotai Barisan murid sekolah dasar. Barisan Pelopor Pada tanggal 1 November 1944 dibentuk organisasi yang bernama barisan pelopor. Barisan pelopor ini berada dibawah naungan jawa Hokokai. Anggotanya mencapai orang. Dimana dipimpim oleh seorang nasionalis ,yakni yang di bantu oleh suroso, Otto Iskandardinata, dan Buntara Martoatmojo. Anggota barisan pelopor istimewa ada 100 orang dengan ketuanya adalah Sudiro. Hizbullah Pada tanggal 7 september 1944,PM jepang,Kaiso mengeluarkan janji mengeluarkan kemerdekaan untuk indonesia. Jepang merencanakan untuk membentuk pasukan cadangan khusus dan pemuda-pemuda sebanyak orang. Pada tanggal 15 Desember 1944 berdiri pasukan sukarelawan islami yang bernama hizbullahTentara Allah. Tugas pokok Hizbullah adalah sebagai berikut. tentara cadangan dengan tugas Melatih diri ,jasmani maupun Rohani dengan segiat-giatnya Membantu tentara Dai Nippon Menjaga bahaya udara dan mengintai mata-mata musuh Menggiatkan dan menguatkan usaha-usaha untuk kepentingan perang. pemuda islam,dengan tugas Menyiarkan agama islam Memimpin umat islam agar taat menjalankan agama Membela agama dan umat islam indonesia Pengarahan dan Penindasan Versus Perlawanan Perang Selama masa pendudukan Jepang di Indonesia,diterapkan konsep “Ekonomi perang”. Artinya, semua kekuatan ekonomi di Indonesia digali untuk menopang kegiatan perang. Perlu dipahami bahwa ssebelum memasuki PD II,Jepang sudah berkembang menjadi Negara industry dan sekaligus menjadi kelompok Negara imperialism di Asia. Oleh karena itu,Jepang melakukan berbagai upaya untuk memperluas wilayahnya. Indonesia kemudian menjadi salah satu benteng pertahanan Jepang untuk membendung gerak laju kekuatan tentara Serikat dan melawan kekuatan Belanda. Setelah berhasil menguasai Indonesia, Jepang mengambil kebijakan dalam bidang ekonomi yang sering disebut self help. Hasil perekonomian di Indonesia dijadikan modal untuk mencukupi kebutuhan pemerintahan Jepang yang sedang berkuasa di Indonesia. Kebijakan Jepang itu juga sering disebut dengan Ekonomi Perang. Di pulau Jawa dilakukan penebangan hutan secara liar sekitar hektar. Penebangan hutan secara liar dan berlebihan tersebut mengakibatkan hutan menjadi gundul, sehingga timbullah erosi dan banjir pada musim penghujan. Penebangan hutan secara liar tersebut juga berdampak pada berkurangnya sumber mata air. Dengan demikian,sekalipun tanah pertanian semakin luas,tetapi kebutuhan pangan tetap tidak tercukupi. Untuk mengatasi keadaan ini kemudia pemerintahan Jepang mengeluarkan beberapa ketentuan yang sangat ketat yang terkait dengan produksi padi. di Bidang Pendidikan dan Kebudayaan Para pelajar harus menghormati budaya dan adat istiadat Jepang. Mereka juga harus melakukan kegiatan kerja bakti kinrohosyi. Kegiatan kerja bakti itu meliputi, pengumpulan bahan-bahan untuk perang, penanaman bahan makanan, penanaman pohon jarak, perbaikan jalan, dan pembersihan asrama. Para pelajar juga harus mengikuti kegiatan latihan jasmani dan kemiliteran. Mereka harus benar-benar menjalankan semangat Jepang Nippon Seishin. Para pelajar juga harus menyanyikan lagu Kinigayo, menghormati bendera Hinomaru dan melakukan gerak badan taiso serta seikerei. Akibat keputusan pemerintah Jepang tersebut,membuat angka buta huruf menjadi meningkat. Romusa Pada awalnya,tenaga kerja dikerahkan di Pulau Jawa yang padat penduduknya,kemudian di kota-kota dibentuk barisan romusa sebagai sarana propaganda. Rakyat yang dijadikan romusa pada umumnya adalah rakyat yang bertenaga kasar. Pada awalnya rakyat Indonesia melakukan tugas romusa secara sukarela, sehingga Jepang tidak mengalami kesulitan untuk memperoleh tenaga . Sebab rakyat sangat tertarik engan propaganda tentara Jepang sehingga rakyat rela membantu untuk bekerja apa saja tanpa gaji. Oleh karena iitu,di beberapa kota pernah terdapat beberapa romusa yang sifatnya sementara dan sukarela. Para pekerja sukarela ini bekerja dalam suasana yang disebut “Pekan Perjuangan Mati-Matian”. Akan tetapi lama-kelamaan pengerahan tenaga yang bersifat sukarela ini oleh pemerintah Jepang diubah menjadi sebuah keharusan dan paksaan. Mereka dipaksa bekerja sejak pagi hari sampai petang,tanpa makan dan pelayanan yang cukup,padahal mereka melakukan pekerjaan kasar yang sangat memerlukan asupan makanan dan istirahat. Tidak jarang di antara mereka jatuh sakit bahkan mati kelaparan. Dampak dari kebijakan dan tindakan Jepang tersebut membuat penderitaan rakyat tidak berkurang tetapi justru semakin bertambah. Kehidupan rakyat benar-benar menyedihkan. Sejak tahun 1943, Jepang melancarkan kampanye dan propaganda untuk menarik rakyat agar mau berangkat bekerja sebagai romusa. Untuk mengambil hati rakyat, Jepang member julukan mereka yang menjadi romusa itu sebagai “Prajurit Ekonomi” atau “Pahlawan Pekerja”. Melawan Tirani Jepang Jepang yang mula-mula disambut dengan senang hati,kemudian berubah menjadi kebencian. Rakyat bahkan lebih benci pada pemerintahn Jepang daripada pemerintahan Kolonial Belanda. Jepang sering kali bertindak sewenag-wenang. Pada masa pendudukan Jepang banyak gadis dan perempuan Indonesia yang ditipu oleh Jepang dengan dalih untuk bekerja sebagai perawat atau disekokahkan, ternyata hanya dipaksa untuk melayani para kempetai. Kondisi itu menambah deretan penderitaan rakyat di bawah kendali penjajah Jepang. Kemudia timbullah berbagai perlawanan. Angkat Senjata Salah satu perlawanan terhadap Jepang di Aceh adalah perlawanan rakyat yang terjadi di Cot Plieng yang dipimpin oleh Abdul Jalil. Ia adalah seorang ulama muda,guru mengaji di daerah Cot Plieng, Provinsi Aceh. Karena melihat kekejaman dan kesewenangan pemerintah pendudukan Jepang, terutama terhadap romusa, maka rakyat Cot Plieng melancarkan perlawanan. Di Lhokseumawe, Abdul Jalil berhasil menggerakkan rakyat dan para santri di sekitar Cot Plieng. Jepang membujuk Abdul Jalil untuk berdamai,tetapi Abdul Jalil menolak,pada tanggal 10 November 192,Jepag mengerahkan pasukannya untuk menyerang Cot Plieng. Kemudian,pertempuran berlanjut hingga pada tanggal 24 November 1942,saat rakyat sedang ,menjalankan ibadah salat subuh. Karena diserang,maka rakyat pun dengan sekuat tenaga melawan. Beberapa hari kemudian,saat Abdul Jalil dan pengikutnya sedang menjalankan sholat,mereka ditembak oleh tentara Jepang sehingga Abdul Jalil gugur sebagai pahlawan bangsa. Dalam pertempuran ini,rakyat yang gugur sebanyak 120 orang dan 150 orang luka-luka,sedangkan Jepang kehilangan 90 orang prajuritnya. Kebencian rakyat Aceh terhadap Jepang semakin meluas sehingga meunculkan perlawanan di Jangka Buyadi bawah pimpinan perwira Gyugun Abdul Hamid. Dalam situasi perang yang meluas ke berbagai tempat,Jepang mencari cara yang efektif untuk menghentikan perawanan Abdul menangkap dan menyandera semua anggota keluarga Abdul Hamid. Dengan berat hati akhirnya Abdul Hamid mengakhiri perlawanannya. di Singaparna Singaparna merupakan salah satu daerah di wilayah Jawa Barat,yang rakyatnya dikenal sangat religious dan memiliki jiwa patriotik. Rakyat Singaparna sangat anti terhadap dominasi asing. Oleh karena itu,rakyat Singaparna sangat benci terhadap pendudukan Jepang,apalagi ketika mengetahui perilaku pemerintan Jepang yang sangat kejam. Kebijakan-kebijakan Jepang banyak yang tidak sesuai dengan ajaran Islam-ajaran yang banyak dianut oleh masyarakat Singaparna. Atas dasar pandangan dan ajaran Islam,rakyat Singaparna melakukan perlawanan terhadap pemerintahan Jepang. Perlawanan itu juga dilatarbelakangi oleh kehidupan rakyat yang semakin menderita. Kemudian secara khusus rakyat Singaparna di bawah Kiai Zainal Mustafamenentang keras untuk melakukan seikeirei. Itulah sebabnya rakyat Singaparna mengangkat senhata melawan Jepang. Perlawananmeletus pada bulan Februari 1944. Perlawanan dipimpin oleh Kiai Zainal Mustafa,seorang ajeengan di Sukamanah,Singaparna Pertempuran dimulai pada hari jumat di bulan Februari 1944. Karena jumlah pasukan yang lebih besar dan peralatan senjata yang lebih lengkap,tentara Jepang berhasil mengalahkan pasukan Zainal Mustafa. Kiai Zainal ditangkap Jepang bersama gurunya Kiai Emar serta pengikutnya diangkut ke Jakarta. Pada tanggal 25 Oktober 1944,mereka dihukum mati. di Indramayu Perlawanan terhadap kekejaman Jepang juga terjadi di daerah Indramayu. Latar belakang dan sebab-sebab perlawanan itu tidak jauh berbeda dengan yang terjadi di Singaparna. Perlawanan rakyat Indramayu terjadi di desa Kaplongan,Distrik Karangampel pada bulan April 1944. Kemudian pada bulan Juli muncul pula perlawanan di esa Cidempet,Kecamatan Lohbener. Perlawanan tersebut terjadi ketika rakyat merasa tertindas dengan adanya kebijakan penaikan hasil padi yang sangat memberatkan. Rakyat melawan dan protes, mereka bersemboyan “lebih baik mati melawan Jepang daripada mati kelaparan”. Namun rakyat tidak mampu melawan kekuatan Jepang yang didukung dengan tentara dan peralatan yang lengkap. Rakyat telah menjadi korban dalam membela bumi tanah airnya. d. Rakyat Kalimantan Angkat Senjata Perlawanan rakyat terhadap kekejaman Jepang juga terjadi di Kalimantan ,peristiwa yang hamper sama dengan apa yang terjadi di Jawa dan Sumatra. Salah satu erlaawanan di Kalimantan adalah perlawanan yang dipimpin oleh Pang Suma,seorang pemimpin Suku Dayak. Pang Suma dan pengikutnya melancarkan perlawanan Jepang dengan taktik perang gerilnya. Mereka dibantu rakyat yang militant dan dengan memanfaatkan keuntungan alam rimba belantara, sungai, rawa dan daerah yang sulit ditempuh perlawanan berkobar dengan sengitnya. Namun adanya mata-mata Jepang sering membuat perlawanan para pejuang Indonesia dapat dikahkan oleh penjajah. Demikian juga perlawanan rakyart yang dipimpin Pang Suma di Kalimantan ini akhirnya mengalami kegagalan. Rakyat Irian Gerakan perlawanan yang terkenal di Papua adalah “Gerakan Koreri” yang berpusat di Biak dengan pemimpinnya bernama Biak merupakan pusat pergolakan untuk melawan pendudukan Jepang. Rakyat Irian terus memberikan perlawanan di berbagai tempat. Mereka melakukan taktik perang gerilnya, Jepang cukup kewalahan menghadapi keberanian dan taktik gerilnya orang-orang Irian. Akhirnya Jepang tidak mampu bertahan menghadapi para pejuang Irian tersebut. Jepang akhirnya meninggalkan Biak,oleh karena itu dapat dikatakan Pulau Biak ini merupakan daerah bebas dan merdeka yang peratama di Indonesia. Ternyata perlawan ini meluas ke berbagai daerah, dari Biak kemudian ke Yapen Selatan. Pelawanan di daerah ini berlangsung sangat lama bahkan sampai kemudian tentara Jepang dikalahkan sekutu. di Blitar Angkat Senjata Sebagai komandan Peta,Supriyadi cukup memahami penderitaan rakyat akibat penindasan yang dilakukan Jepang. Penderitaan rakyat itulah yang menimbulkan rencana para anggota Peta di Blitar untuk melancarkan perlawanan terhadap pendudukan Jepang. Pada tanggal 29 Februari 1945 dini hari,Supriyadi dengan teman-temannya mulai pihak Jepang mengetahui adanya gerakan penyerbuan,mereka segara mendatangkan pasukan yang semuanya orang Jepang. Pimpinan tentara Jepang kemudian menyerukan kepada segenap anggota Peta yang melakukan serangan, agar segara kembali ke induk kesatuan masing-masing. Beberapa kesatuan mulai memenuhi perintah pimpinan tentara Jepang. Tetapi mereka yang kembali ke induk pasukannya memenuhi panggilan justru ditangkap, ditahan, dan disiksa oleh polisi Jepang. Selanjutnya diserukan kepada anak buah Supriyadi agar menyerah dan kembali ke indk pasukannya,Supriyadi memenuhi panggilan tersebut. Namun pasukan yang tetap melakukan perlawanan yang dipimpin Shodanco,Supriyadi,dan Muradi itu membuat pertahanan di lereng Gunung Kawi dan Distrik Pare. Untuk menghadapi perlawanan pasukan Peta,Jepang mengerahkan semua pasukannya dan mulai memblokir serta mengepung pertahanan pasukan Peta tersebut. Jepang mulai menggunakan tipu muslihat,komandan pasukan Jepang pura-pura menyerah kepada pasukan Muradi. Kolonel Katagiri kemudian bertukar pikiran dengan anggota pasukan Peta,Kolonel Katagiri berhasil mengadakan persetujuan dengan mereka. Katagiri menjanjikan,bahwa segala sesuatu akan dianggap soal interen daidan,dan akan diurus Daidanco Surakhmad. Mereka akan diterima kembali dan tidak akan dibawa ke depan pengadilan mliter. Dengan hasil kesepakatan itu mereka menyatakan mensal at as perbuatan melawan Jepang dan berjanji untuk setia kepada kesatuannya. Tidak terlalu lama akhirnya perlawanan Peta di Blitar di bawah pimpinan Supriyadi ini dapat dipadamkan. Tokoh-tokoh dan anggota Peta yang ditangkap kemudian diadili di depann Mahkamah Militer Jepang di Jakarta. Kedatangan Saudara Tua Dalam Berbagai Kehidupan Pendudukan Jepang di Indonesia Politik Dalam bidang politik,jepang melakukan kebijakan dengan melarang penggunaan bahasa belanda dan mewajibkan penggunaan bahasa jepang. Struktur pemerintahan dibuat sesuai dengan keinginan jepang,misalnya Desa dengan Ku,kecamatan dengan so,kewedaan dengan Gun,kotapraja dengan Syi,kabupaten denga ken,dan keresidenan dengan Syu. Setiap upacara bendera lakukan penghormatan kearah Tokyo dengan membungkukkan badab 90 derajat yang ditujukan pada kaisar jepan Tenno Heika. Seperti telah diterangkan diatas bahwa jepang juga membentuk pemerintahan militer dengan angkatan darat dan angkatan laut. Angkatan darat yang meliputi jawa-madura berpusat di itu di sumatera berpusatdi bukittinggi, Ankatan lautnya membawahi kalimantan, sulawesi, nusa tenggara, maluku, dan irian, sebagai pusatnya di ujung padang. Pemerintahan itu berada di bawah pimpinan panglima tertinggi jepang untuk Asia Tenggara yang berkedudukan di Dalat Vietnam. Tujuan utama pemerintah jepang adalah menghapuskan mpengaruh barat dan menggalang masyarakat agar memihak jepang. Pemerinta jepang juga menjanjikan kemerdekaan bagi bangsa indonesia yang diucapkan oleh PM Tojo dalam kunjungannya ke indonesia pada september 1943. sosial budaya dan ekonomi Untuk membiayai perang Pasifik, jepang mengarahkan semua tenaga kerja dari indonesia. Mereka dikerahkan untuk membuat benteng-benteng pertahanan. Mula-mula tenaga kerja dikerahkan dari pulau jawa yang padat penduduknya. Kemudian dikota-kota dibentuk barisan Romusa Sebagai sarana propaganda. Panitia pengerahan disebut dengan Romukyokai, yang ada disetiap daerah. Untuk mengebalikan citranya, jepang mengadakan propaganda dengan menyebut pekerja Romusa sebagai ”Pahlawan Pekerja” atau “Prajurit Ekonomi”. Saat itu kondisi masyarakat menyedihkan. Bahan makanan sulit didapat akibat banyak petani yang menjadi pekerja Romusa. Gelandangan dikota-kota besar seperti surabaya, jakarta, Bandung, dan Semarang Semakin tumbuh subur. Tidak jarang mereka mati kelaparan dijalanan atau dibawah jembatan. Penyakit kudis menjangkiti masyarakat. Pasar gelap tumbuh dikota-kota besar. Untuk menjalankan tugasnya,jepang membentuk Tonarogumi Rukun Tetangga untuk memobilisasi masa dengan efektif. Sementara itu,komunikasi di indonesia mengalami kesulitan baik komunikasi antar pulau maupun komonikasi dengan dunia luar, karena semua saluran komunikasi dikendalikan oleh jepang. Sementara itu, untuk mengawasi karya para seniaman agar tidak menyimpang dari tujuan jepang, maka didirikanlah pusat kebudayaan pada tanggal 1 april 1943 di jakarta, yang bernama Keimun Bunka Shidosho. Pada masa pendudukan jepang, keadaan pendidikan di indonesia semakin memburuk. Pendidikan tingkat dasar hanya satu, yaitu pendidikan enam tahun. Hal itu sebagai politik jepang untuk memudahkan pengawasan pada pelajar wajib mempelajari bahasa jepang. Mereka juga mempelajari adat istiadat jepang dan lagu kebangsaan jepang, Kimigayo, serta gerak badan sebelum pelajaran dimulai, Bahasa indonesia sebagai bahasa penghantar disemua sekolah dan dianggap sebagai mata pelajaran wajib. Sementara itu,Perguruan tinggi ditutup pada tahun perguruan tinggi yang dibuka lagi adalah perguruan tinggi kedokteran Ika Daigakudi jakarta dan perguruan tinggi teknik Kogyo Daigaku di bandung. Satu hal keuntungan pada masa jepang adalah penggunaan bahasa indonesia sebagai bahasa penghantar. Bagi bangsa Indonesia tuga berat itu merupakan persiapan bagi pemuda-pemuda terpelajar untuk mencapai pelajar juga dianjurkan untuk masuk militer. Mereka diajarkan Heiho atau sebagai pembantu juga dianjurkan masuk barisan Seinenden dan KeibodanPembantu Polisi. dan Militer Dalam bidang birokrasi,dengan dikeluarkanya UU Tentang aturan pemerintah daerah dan UU tentang aturan pemerintah Syu dan Tokubetshu Syi,maka berakhirlah pemerintahan sementara. Kedua aturan itu merupakan pelaksanaan struktur pemerintah dengan datangnya tenaga sipil dari jepang di jawa. Sesuai dengan UU itu, seluruk kota di jawa dan madura, kecuali solao dan yogyakarta, dibagi atas Syu, Syi, Ken, Gun, Son, dan ku. Pembentukan provinsi yang dilakukan belanda diganti dan disesuaikan dengan struktur jepang,daerah pemerintahan yang tertinggi,yaitu Syu. Meskipun luas wilayah Syu sebesar keresidenan, Namun fungsinya berbeda. Apabila Residen merupakan pembantu gubernur, maka Syu adalah pemerintah otonomi dibawah Shucokan yang berkedudukan sama dengan gubernur. Pada pendudukan jepang juga di bentuk Chou Sangi yang fungsinya tidak jauh berbeda dengan Volkstraad. Dalam Volkstraad masih dapat dilakukan kritik pemerintah dengan propagandanya, jepang berhasil membunjuk penduduk untuk menghadapi sekutu. Karena itulah mereka melatih menduduk dengan latihan-latihan militer. Bekas pasukan peta itulah yang kekuatan inti Badan Keamanan rakyatBKR,yang menjadi tentara keamanan rakyat TKR dan sekarang dikenal dengan Tentara Nasional IndonesiaTNI. Kemerdekaan Pada tahun1944, jepang terdesak, Angkatan laut Amerika Serikat berhasil merebut kedudukan penting kepulauan Mariana, Sehingga jalan menuju jepang semakin terbuka, Jendral Hedeki Tojo pun kemudian digantikan oleh Jendral Jiniaki Kaiso sebagai perdana menteri. Sementara itu Jendral Kinaiki Kaiso memberikan janji kemerdekaan september 1944. Sejak itulah jepang memberikan izin kepada rakyat indonesia untuk mengibarkan bendera merah putih di samping bendera jepang Hinomaru. Lagu indonesia Raya boleh dinyanyikan setelah Kimigayo. Sejak itulah jepang mulai mengerahkan tenaga rakyat indonesia untuk pertahanan. Selanjutnya Letnan Jendral Kumakici Harada mengumumkan dibentuknya Badan Penyelidik Usaha-usaha Persiapan Kemerdekaan IndonesiaBPUPKI pada 1 maret 1945. Badan itu dibentuk untuk menyelidiki pengumpulkan bahan-bahan penting tentang ekonomi,politik,dan tatanan. Pemerintah sebagai persiapan kemerdekaan indonesia badan itu diketuai oleh Radjiman Wedyodiningrat, Soroso sebagai wakil ketua merangkap kepala tata usaha dan seorang jepang sebagai wakilnya tata usaha,yaitu Masuda Toyohiko dan Gafar Pringgodigado. Semua anggotanya terdiri dari 60 orang dari tokoh-tokoh indonesia,ditambah 7 orang jepang yang tidak punya suara. Sidang BPUPKI dilakukan dua tahap,thap pertama berlangsung pada 28 Mei 1945 .Pada sidang tahap kedua yang berlangsung pada tanggal 10-11 Juni 1945,dibahas dan dirumuskan tentang Undang-Undang Dasar. Orang-orang yang membahas mengenai dasar negara adalah Muhammad Yamin,Supomo,dan sidang pertama,Sukarno mendapatkan kesepatan berbicara dua kali,yaitu tanggal 31 Mei dan 1 Juni 1945. Tanggal 1 Juni Pukul WIB,Sukarno menyampaikan pidato pentingnya,Pada saat itu,gedung Chuo Shangi Inmendapat penjagaan ketat dari tentara jepang. Pada kesepatan tersebut Juga menjadi pembicara mengemukakan Tentang lima dasar dasar itu adalah 1Kebangsaan Indonesia, 2Internasionalismeatau Peri Kemanusian,3Mufakat atau Demokrasi, 4Kesejahteraan Sosial, 5Ketuhanan Yang Maha itu kemudian itu dikenal dengan Pancasila. Sementara itu, dalam pidatonya juga mengemukakan dasar negara kebangsaan Republik Yamin ada lima azaz, yaitu 1Peri Kebangsaan, 2Peri Kemanusiaan, 3Peri Ketuhanan, 4Peri Kerakyatan, dan 5 Kesejahteraan rakyat. Selanjutnya,sebelum sidang pertama berakhir BPUPKI membentuk panitia kecil yang terdiri dari Sembilan Orang. Pembentukan panitia sembilan itu bertujuan untuk merumuskan tujuan dan didirikanya negara kecil itu terdiri atas Yamin, Subardjo, Maramis,Abdul Kahar muzakkar,Wahid Hasyim, Salim,dan Abikusno kecil itu Menghasilakan rumusan yang menggambarkan maksud dan tujuan indonesia disusunlah rumusan bersama dasar negara indonesia merdeka yang kita kenal dengan Piagam Jakarta. Persiapan Kemerdekaan Indonesia BPUPKI kemudian dibubarkan setelah tugas-tugasnya dibentuklah Panitia Persiapan Kemerdekaan Indonesia PPKI pada 7Agustus 1945. Badan itu beranggotakan 21 orang,yang terdiri dari 12 wakil dari jawa,Tiga orang dari sumatera,dan dua orang dari sulawesi dan masing-masing satu orang dari kalimantan, sunda kecil, maluku, dan golongan penduduk cina ditambah enam orang tanpa izin dari pihak jepang. Panitia inilah kemudian mengesahkan piagam jakarta sebagai pendahuluan dalam pembukaan Undang-Undang Dasar 1945,18 Agustus 1945.
Kendatisempat dirusak oleh pemerintah Jepang yang represif, terutama dengan adanya program romusa, dorongan dan gerakan untuk mencapai kemerdekaan tetap digencarkan oleh kaum pergerakan secara terang-terang-terangan maupun “bawah tanah” (Taufik Abdullah dan A.B. Lapian, (ed) 2012). (3) TIRANI MATAHARI TERBIT. Menganalisis Kedatangan Saudara. BAB I PENDAHULUAN Latar belakang Jepang menjajah Indonesia selama 3 tahun yang dimulai pada tahun 1942 dan berakhir pada saat Indonesia merdeka. Tentara Jepang mendarat pertama kali pada tanggal 11 Januari 1942 yang diawali dengan menguasai daerah-daerah penghasil minyak, seperti Tarakan, Balikpapan serta beberapa daerah di Kalimantan lainnya. Pada tanggal 1 Maret 1942, Jepang berhasil mendarat di tiga tempat di Jawa, yaitu di daerah Banten, Indramayu, dan Bojonegoro. Tentara Jepang kemudian menyerbu pos tentara-tentara Belanda serta mengalahkannya. Pada 8 Maret 1942, Belanda akhirnya menyerah tanpa syarat kepada Jepang yang ditandai dengan ditandatanganinya Perjanjian Kalijati oleh Belanda. Setelah Belanda menyerah tanpa syarat kepada Jepang, Jepang mulai menyusun strategi penjajahan untuk menguasai Indonesia. Pada awalnya, kedatangan Jepang di Indonesia disambut baik oleh bangsa Indonesia karena Jepang dianggap telah membebaskan penderitaaan rakyat Indonesia yang diakibatkan oleh Belanda. Selanjutnya Jepang menerapkan sistem Pemerintahan Militer yang bersifat sementara sampai nantinya disempurnakan dengan penambahan Pemerintahan Sipil. Selain itu, Jepang juga membentuk organisasi sipil, serta organisasi militer dan semimiliter. Jepang kemudian mulai menerapkan kebijakan ekonomi perang serta Romusha yang sangat merugikan bangsa Indonesia. Hal ini yang mengakibatkan rakyat Indonesia muak lalu melakukan perlawanan kepada Jepang. Berdasarkan data penelusuran yang telah kami kaji, ada beberapa hal yang menarikmengenai pembahasan dari tema ini. Maka dari itu, saya selaku penulis membuat makalah yang berjudul “MASA PENDUDUKAN JEPANG DI INDONESIA TAHUN 1942-1945”. Judul makalah ini sengaja dipilih karena baik untuk menambah wawasan kita mengenai penjajahan Jepang sewaktu di Indonesia. Rumusan Masalah 1. Mengapa Jepang datang dan menjajah bangsa Indonesia? 2. Apa saja yang dilakukan Jepang sewaktu berada di Indonesia? 3. Apa saja perlawanan rakyat Indonesia terhadap tentara Jepang? Tujuan 1. Mengetahui alasan Jepang datang dan menjajah bangsa Indonesia. 2. Mengetahui apa saja yang dilakukan Jepang sewaktu berada di Indonesia. 3. Mengetahui apa saja perlawanan rakyat Indonesia terhadap tentara Jepang. BAB II PEMBAHASAN Latar belakang kedatangan Jepang ke Indonesia Sejak Pearl Harbour dibom oleh tentara angkatan udara Jepang pada 8 Desember 1941, Jepang terus melancarkan serangan ke angkatan laut Amerika Serikat di wilayahPasifik. Jepang membutuhkan amunisi tambahan untuk kebutuhan perang mereka, sehingga mereka segera mencari dan menduduki beberapa daerah-daerah yang kaya akan sumber daya seperti bahan mentah, hasil pertanian serta memiliki tenaga manusia yang besar untuk menopang kebutuhan industri dan perang, salah satunya di wilayah Indonesia. Pada tanggal 11 Januari 1942 dibawah pimpinan Mayjen Shizuo Sakaguchi, Jepang menyerbu dan berhasil menguasai pangkalan-pangkalan minyak di daerah Tarakan dan Balikpapan. Selanjutnya, Jepang melanjutkan invasinya di beberapa wilayah di Indonesia, seperti Sumatra dan Jawa. Untuk menghadapi gerak invasi tentara jepang di kawasan Asia Tenggara, Belanda membentuk Komando Gabungan Tentara Serikat yang disebut ABDACOM American British Dutch Australian Command yang bermarkas di daerah Lembang. Pergerakan tersebut dikomandani oleh Jenderal Sir Archibald Percival Wavell. Kemudian Letnan Jenderal Ter Poorten diangkat sebagai panglima perang tentara Hindia-Belanda. Dalam upaya menguasai Jawa, terjadilah pertempuran di Laut Jawa antara tentara Belanda dan Jepang. Dalam pertempuran ini beberapa kapal beserta pasukan Belanda berhasil ditenggelamkan oleh tentara Jepang. Sisa-sisa pasukan serta kapal Belanda yang lolos terus melarikan diri menuju Australia. Akhirnya, pasukan Jepang yang dipimpin oleh Jenderal Imamura berhasil mendarat di Jawa pada tanggal 1 Maret 1942. Pendaratan dilakukan di tiga tempat berbeda, yaitu di daerah Banten, Eretan Wetan-Indramayu, dan di sekitar Bojonegoro. Selanjutnya tentara-tentara Jepang mulai menyerbu pusat-pusat kekuatan tentara Belanda di Jawa. Hasilnya, pada tanggal 5 Maret 1942 ibukota Batavia jatuh ke tangan Jepang. Kota-kota lain seperti Bogor juga berhasil dikuasai oleh Jepang. Akhirnya, pada tanggal 8 Maret 1942 Jenderal Ter Poorten atas nama komandan pasukan tentara Hindia-Belanda menyerah tanpa syarat dan menandatangani Perjanjian Kalijati di Subang, Jawa Barat. Dengan ditandatanganinya Perjanjian Kalijati tersebut, maka berakhirlah kekuasaan Belanda di Indonesia serta menandai dimulainya pemerintahan baru dibawah kekuasaan Jepang. Pada saat orang-orang Jepang datang ke Indonesia, mereka sangat disambut baik oleh masyarakat Indonesia, terutama orang-orang Jawa. Hal tersebut dikarenakan masyarakat pada saat itu menganggap bahwa kedatangan tentara Jepang di Indonesia telah membebaskan mereka terhadap kekuasaan Belanda yang telah menyiksa mereka berabad-abad lamanya. Selain itu, kedatangan Jepang di Indonesia juga sesuai dengan isi Ramalan Jayabaya. Pihak Jepang juga mendapatkan banyak simpati dari rakyat Indonesia karena Jepang telah melakukan berbagai upaya untuk mendapatkan hati rakyat Indonesia, seperti mendirikan Gerakan Tiga A 3A dengan slogannya yaitu Jepang Cahaya Asia, Jepang Pelindung Asia, Jepang Pemimpin Asia. Selain itu, Jepang juga memperkenankan pengibaran bendera Merah Putih bersama bendera Jepang Hinomaru, membolehkan memperdengarkan lagu kebangsaan Indonesia Raya bersama lagu kebangsaan Jepang Kimigayo, membebaskan para tokoh pemimpin bangsa Indonesia yang diasingkan oleh Belanda, serta melarang penggunaan bahasa Belanda dan mengizinkan penggunaan bahasa Indonesia dalam percakapan resmi disamping bahasa Jepang. Adapun tujuan Jepang melakukan propaganda tersebut adalah untuk membuat masyarakat pribumi Indonesia menerima didirikannya pemerintahan militer, untuk mengarahkan kebijakan-kebijakan pemerintah militer agar dapat menghapuskan pengaruh-pengaruh barat di kalangan rakyat Jawa dan memobilisasi rakyat Jawa agar Jepang mendapatkan kemenangan ketika melakukan Perang Asia Timur Raya. Kedatangan bangsa Jepang dengan segala propagandanya tersebut sebenaranya adalah mimpi buruk bangsa Indonesia yang mengharapkan terbebas dari belenggu penjajahan justru malah lebih menyengsarakan rakyat Indonesia dengan tindakan-tindakan oleh pemerintah dan bala tentara Jepang yang seenaknya mengatur dan memperkerjakan bangsa Indonesia tanpa memandang belas kasihan. Hal-hal yang dilakukan Jepang selama berada di Indonesia Untuk menjalankan propagandanya untuk menguasai Indonesia serta memenangkan Perang Asia Pasifik, pemerintah Jepang melakukan beberapa hal, diantaranya A. Membentuk Pemerintahan Militer Untuk memperlancar kekuasaan pendudukan militernya, maka timbulah pemikiran dari Markas Besar Tentara Jepang agar penduduk di daerah pendudukan termasuk Indonesia dilibatkan dalam aktivitas pertahanan dan kemiliteran. Oleh karena itu, pemerintah Jepang mengeluarkan Osamu Seireiyang berisi a. Jabatan Gubernur Jenderal pada masa Hindia Belanda dihapuskan dan segala kekuasaan yang dahulu dipegangnya diambil alih oleh panglima tentara Jepang di Jawa. b. Para pejabat pemerintah sipil beserta pegawainya di masa Hindia-Belanda tetap diakui kedudukannya, asalkan memiliki kesetiaan terhadap tentara pendudukan Jepang. c. Badan-badan pemerintah dan undang-undang di masa Belanda tetap diakui secara sah untuk sementara waktu, asalkan tidak bertentangan dengan aturan pemerintah militer Jepang. Berikut adalah susunan pemerintahan militer Jepang di Asia Tenggara termasuk Indonesia adalah sebagai berikut a. Gunshireikan Panglima Terntara Gunshireikan atau Saiko Shikikan adalah panglima tertinggi/pucuk pimpinan militer tentara Jepang di kawasan Asia Tenggara. Berpusat di kota Saigon, Vietnam. b. Gunseikan kepala pemerintahan militer Gunseikan adalah pelaksana sehari-hari pemerintahan militer Jepang di Indonesia. Kantor pusat pemerintahan militer ini disebut Gunseikanbu. Di lingkungan Gunseikanbu terdapat lima bu semacam departmen. Kelimabu tersebut ialah 1. Somobu Departemen Dalam Negeri 2. Zaimubu Departemen Keuangan 3. Sangvobu Departemen Perusahaan, Industri, dan Kerajinan Tangan 4. Kotsubu Departemen Lalu Lintas 5. Shihobu Departemen Kehakiman c. Gunseibu Gunseibu ialah koordinator pemerintahan yang bertugas memulihkan ketertiban dan keamanan. B. Membentuk Pemerintahan Sipil Jepang juga membentuk Pemerintahan Sipil untuk mendukung kelancaran pemerintahan pendudukan Jepang yang bersifat kemiliteran. C. Membentuk Organisasi Sipil Selain membentuk pemerintahan, Jepang juga membentuk beberapa organisasi-organisasi. Pada tanggal 20 Maret 1942, Pemerintah Militer Jepang mengeluarkan UU Nomor 3 Tahun 1942 yang isinya 1. Membubarkan semua organisasi pergeakan nasional yang sudah ada sejak zaman penjajahan Belanda. 2. Melarang semua aktivitas politik rakyat Indonesia. 3. Rakyat Indonesia hanya boleh aktif pada organisasi-organisasi yang didirikan Jepang. Untuk mengawasi pelaksanaan UU tersebut, Jepang membentuk Kempetai polisi militer yang bertugas untuk mengawasi dan menghukum bagi siapa saja yang melanggar pelaksanaan UU tersebut. Dibawah ini adalah contoh dari organisasi sipil yang dibentuk Jepang 1. Gerakan 3A Untuk mendapatkan simpati dan dukungan dari rakyat Indonesia, Jepang membentuk sebuah perkumpulan yang dinamakan Gerakan Tiga A yang dibentuk pada tanggal 29 Maret 1942. Perkumpulan ini memiliki tiga semboyan, yaitu Jepang Cahaya Asia, Jepang Pelindung Asia, dan Jepang Pemimpin Asia. Gerakan ini dipimpin oleh Mr. Syamsuddin. Namun, gerakan ini lama kelamaan kurang mendapat tanggapan dari rakyat Indonesia. Akhirnya pada tanggal 16 April 1943, gerakan ini dibubarkan. 2. Pusat Tenaga Rakyat PUTERA Setelah gagal menjalankan propaganda Gerakan 3A, kemudian Jepang berusaha mengajak tokoh-tokoh nasionalis untuk menggerakkan seluruh rakyat. Empat Serangkai, yang terdiri dari Ir. Soekarno, Drs. Mohammad Hatta, Ki Hajar Dewantara, dan KH. Mas Mansyur, dipercaya untuk memimpin gerakan tersebut. Tujuan PUTERA adalah untuk membangun dan menghidupkan kembali segala sesuatu yang telah dihancurkan oleh Belanda. Namun sebenarnya, gerakan ini bertujuan untuk memikat rakyat Indonesia agar mengerahkan tenaga dan pikirannya untuk membantu jepang dalam Perang Asia Timur Raya. PUTERA pada awal berdirinya mendapat sambutan yang luar biasa dari masyarakat. Gerakan tersebut telah berhasil mempersiapkan rakyat secara mental bagi kemerdekaan Indonesia. Melalui rapat-rapat dan media massa, pengaruh PUTERA semakin meluas. Hal ini dimanfaatkan oleh pemimpin-pemimpin nasionalis untuk mempersiapkan ke arah kemerdekaan. Hal ini tentu membuat Jepang merasa khawatir. Pada akhirnnya pada tahun 1944 gerakan PUTERA resmi dibubarkan oleh Jepang. 3. MIAI dan MASYUMI Berbeda dengan pemerintah Belanda dulu yang cenderung anti terhadap umat Islam, Jepang lebih ingin bersahabat dengan umat Islam di Indonesia. Jepang memerlukan kekuatan Islam yang besar untuk membantu melawan tentara sekutu. Oleh karena itu, pemerintah Jepang memutuskan untuk mengaktifkan kembali organisasi MIAI yang sebelumnya telah dibekukan oleh Belanda. Organisasi ini diketuai oleh Wondoamiseno serta dibantu oleh Mas Mansur sebagai ketua muda dan Taufiqurrahman sebagai penasehat. Dengan demikian, diharapkan MIAI dapat digerakkan kembali sehingga umat Islam di Indonesia dapat dimobilisasi untuk keperluan militer. Adapun tugas dan tujuan MIAI adalah a. Menempatkan umat Islam pada kedudukan yang layak dalam masyarakat b. Mengharmoniskan Islam dengan tuntunan perkembangan zaman c. Ikut membantu Jepang dalam Perang Asia Timur Raya Untuk merealisasikan tujuan dan melaksanakan tugas itu, MIAI membuat program yang lebih menitikberatkan pada program-program yang bersifatsosio-religius. Secara khusus program-program itu diwujudkan melalui rencana a. Pembangunan masjid Agung di Jakarta b. Mendirikan Uuniversitas c. Membentuk baitulmal MIAI kemudian terus mengembangkan diri di tengah-tengah ketidakcocokan dengan kebijakan dasar Jepang. MIAI menjadi tempat pertukaran pikiran dan pembangunan kesadaran umat Islam agar tidak terjebak dalam perangkap kebijakan Jepang yang semata-mata hanya untuk memenangkan perang Asia Timur Raya. Pada bulan Mei 1943, MIAI berhasil membentuk Majelis Pemuda yang diketahui oleh Ir. Sofwan dan juga membentuk Majelis Keputrian yang dipimpin oleh Siti Nurjanah. Bahkan dalam mengembangkan aktivitasnya, MIAI juga menerbitkan majalah yang disebut “Suara MIAI”. Arah perkembangan MIAI ini perlahan-lahan mulai dipahami oleh Jepang. MIAI ternyata tidak memberi kontribusi terhadap Jepang. Hal tersebut tidak sesuai dengan harapan sehingga pada November 1943 MIAI dibubarkan oleh Jepang. Sebagai penggantinya, Jepang membentuk MASYUMI Majelis Syura Muslimin Indonesia yang diketuai oleh Hasyim Asy’ari dan Wahid Hasyim sebagai wakil. Tujuan dari organisasi ini intinya hampir sama dengan MIAI, sedangkan kegiatannya antara lain a. Bergerak dalam kegiatan Baitul Mal dan Peringatan Hari Besar Islam baik di perkotaan maupun di pedesaan b. Membentuk badan perjuangan dengan nama Hizbullah/Tentara Allah pada tanggal 14 September 1944 di Jakarta yang diketuai oleh Zainul Arifin. c. Bersama-sama dengan golongan nasionalis sekuler membentuk tentara PETA Pembela Tannah Air pada tanggal 3 Oktober 1944. Masyumi kemudian semakin maju dan warna politiknya semakin jelas. Masyumi berkembang menjadi wadah untuk bertukar pikiran antara tokoh-tokoh Islam dan sekaligus menjadi tempat penampung keluh kesah rakyat. Masyumi menjadi organisasi massa yang pro rakyat. Dengan demikian Masyumi telah menjadi organisasi pejuang yang membela rakyat. 4. Jawa Hokokai Pada tahun 1944, situasi mulai berbalik. Jepang yang biasanya selalu menang dalam pertempuran, perlahan tentara Jepang mulai dapat dikalahkan tentara Sekutu di berbagai tempat. Hal ini menyebabkan kedudukan Jepang di Indonesia semakin mengkhawatirkan. Oleh karena itu, Jendral Kumaikici Harada membentuk organisasi baru yang diberi nama Jawa Hokokai Himpunan Kebaktian Jawa. Untuk menghadapi situasi perang tersebut, Jepang membutuhkan persatuan dan kesatuan segenap rakyat baik lahir maupun batin. Rakyat diharapkan rela memberikan darma baktinya kepada pemerintah Jepang demi kemenangan perang. Kebaktian yang dimaksud mencangkup tiga hal, yaitu mengorbankan diri, mempertebal persaudaraan, dan melaksanakan suatu tindakan dengan bukti. Susunan dan kepemimpinan organisasi Jawa Hokokai langsung dipegang oleh orang Jepang, karena Jawa Hokokai adalah organisasi resmi dari pemerintah. Adapun program-program kegiatan Jawa Hokokai adalah sebagai berikut a. Melaksanakan segala tindakan dengan nyata demi pemerintah Jepang b. Memimpin rakyat untuk mengembangkan tenaganya berdasarkan semangat persaudaraaan c. Memperkokoh pembelaan tanah air D. Membentuk organisasi militer dan semimiliter Sesuai dengan strategi pemerintahan militer Jepang yang berusaha mengerahkan rakyat Indonesia, terutama dari kalangan pemuda, maka Jepang mulai membentuk organisasi militer dan semimiliter untuk melatih para pemuda. Tujuannya agar memperoleh tenaga cadangan yang cukup untuk membantu Jepang dalam Perang Asia Timur Raya. Berikut adalah macam-macam organisasi militer dan semimiliter yang dibentuk Jepang a. Organisasi Semimiliter 1. Seinendan Seinendan Korps Pemuda adalah organisasi para pemuda yang berusia 14-22 tahun yang difungsikan sebagai barisan cadangan yang mengamankan garis belakang. Seinendan bertujuan mendidik dan melatih para pemuda agar dapat mempertahankan tanah airnya dengan kekuatan sendiri. Namun bagi Jepang Seinendan bertujuan untuk mendapatkan tenaga cadangan guna memperkuat usaha mencapai kemenangan dalam Perang Asia Timur Raya. 2. Seinentai dan Gakutotai Seinentai adalah organisasi barisan pelajar yang diperuntukan bagi pelajar sekolah dasar. Sedangkan Gakutotai adalah organisasi barisan pelajar yang diperuntukan bagi pelajar sekolah lanjutan. Tujuannya untuk mendidik dan melatih para pemuda agar dapat mempertahankan tanah airnya dengan kekuatan sendiri. 3. Keibodan Keibodan merupakan organisasi semimiliter yang anggotanya para pemuda berusia 25-35 tahun. Ketentuan utama untuk masuk Keiboidan adalah mereka yang berbadan sehat dan berkelakuan baik. Pembentukan Keiboidan ini bertujuan untuk membantu tugas para polisi, seperti menjaga lalu lintas atau pengamanan desa. 4. Fujinkai Fujinkai adalah organisasi himpunan wanita yang diperuntukan wanita yang berusia diatas 15 tahun. Fujinkai bertugas di garis belakang untuk meningkatkan kesejahteraan dan kesehatan masyarakat melalui kegiatan pendidikan dan kursus-kursus. 5. Barisan Pelopor Barisan Pelopor adalah organisasi yang beranggotakan para pemuda, baik terpelajar maupun yang berpendidikan rendah, atau bahkan tidak mengenyam pendidikan sama sekali. Uniknya, pemipin dari organisasi ini berasal dari golongan nasionalis, yaitu Ir. Soekarno, yang dibantu oleh Suroso, Otto Iskandardinata, dan Buntaran Martoatmojo. Tujuan Barisan Pelopor adalah menumbuhakan kesadaran yang mendalam di kalangan rakyat untuk memenuhi kewajiban dan membangun persaudaraan untuk seluruh rakyat dalam rangka mempertahankan tanah air Indonesia. 6. Kaikyo Seinen Teishinti Kaikyo Seinen Teishinti/Hizbullah/Tentara Allah dibentuk pada tanggal 15 Desember 1944. Hizbullah adalah pasukan cadangan dan sukarelawan dari pemuda-pemuda Islam. Hizbullah diketuai oleh Zainul Arifin. Rata rata anggotanya berusia 17-25 tahun. Mereka dilatih secara kemiliteran dan dipusatkan di Cibarusa, Bogor. Tugas pokok dan tujuan dibentuknya Hizbullah antara lain a. Sebagai tentara cadangan, dengan tugas 1. Melatih diri, jasmani, maupun rohani 2. Membantu tentara Dai Nippon 3. Menjaga bahaya udara dan mengintai mata-mata musuh 4. Menggiatkan dan menguatkan usaha-usaha untuk kepentingan perang b. Sebagai pemuda Islam, dengan tugas 1. Menyebarkan agama Islam 2. Memimpin umat Islam agar taat menjalankan agama 3. Membela agama dan umat Isam Indonesia b. Organisasi Militer 1. Heiho Heiho Pasukan Pembantu adalah prajurit Indonesia yang langsung ditempatkan di dalam organisasi militer Jepang, baik Angkatan Darat maupun Angkatan Laut. Syarat-syarat untuk menjadi tentara Heiho antara lain yaitu berumur 18-25 tahun, berbadan sehat, berkelakuan baik, dan berpendidikan minimal sekolah dasar. Heiho merupakan pasukan yang terintegrasi dengan pasukan militer Jepang, baik angkatan darat, angkatan laut, termasuk kepolisian. Meskipun Heiho terintegrasi dengan militer Jepang, tidak seorangpun anggota Heiho dari pemuda Indonesia yang berpangkat perwira. Pangkat perwira hanya untuk militer Jepang. Tujuan Heiho adalah membantu tentara Jepang secara langsung dalam Perang Asia Timur Raya, baik di Indonesia maupun di luar Indonesia. Kegiatannya antara lain membangun kubu-kubu pertahanan, menjaga kamp tahanan, dan membantu perang tentara Jepang di medan perang. Oleh karena itu, banyak anggota Heiho yang ikut perang melawan tentara Sekutu di Kalimantan, Papua, bahkan sampai ke Birma. 2. Pembela Tanah Air PETA Keinginan Jepang untuk melindungi Indonesia dari tentara Sekutu dengan dibantu pasukan Heiho ternyata masih kurang memadai. Jepang berusaha agar ada pasukan yang secara konkret mempertahankan Indonesia. Oleh karena itu, Jepang berencana membentuk pasukan militer lain untuk mempertahankan tanah air Indonesia. Akhirnya, pada tanggal 3 Oktober 1943 secara resmi dibentuklah PETA. Berdirinya PETA ternyata disambut hangat oleh kalangan pemuda Indonesia. PETA merupakan pasukan yang berdiri sendiri lepas dari struktur militer Jepang. Tujuannya adalah untuk membela dan mempertahankan Indonesia dari serangan Sekutu. Selain membentuk organisasi-organisasi seperti yang tertera diatas, selama pendudukan Jepang di Indonesia pemerintah Jepang juga menerapkan kebijakan-kebijakan dalam mengerahkan semua kekuatan yang ada di Indonesia yang berakibat rakyat Indonesia menjadi sengsara. Beberapa kebijakan tersebut adalah sebagai berikut a. Kebijakan Ekonomi Perang Selama masa pendudukan Jepang di Indonesia, Jepang menerapkan konsep “Ekonomi Perang”. Artinya, semua kekuatan ekonomi di Indonesia digali untuk menopang kegiatan perang Asia Timur Raya. Pada saat Belanda membumihanguskan objek-objek vital yang berada di Indonesia, keadaan ekonomi di Indonesia menjadi lumpuh pada saat itu. Akibatnya, kehidupan ekonomi Indonesia sepenuhnya berubah dari keadaan normal menjadi ekonomi perang. Untuk menerapkan pelaksanaan ekonomi perang, pemerintah militer Jepang mengambil kebijakan-kebijakan sebagai berikut 1. Melakukan rehabilitasi sarana ekonomi, seperti jembatan, jalan raya, alat-alat produksi, transportasi, serta telekomunikasi 2. Semua objek vital dan alat-alat produksi dikuasai oleh Jepang dan dibawah pengawasan yang sangat ketat 3. Mengeluarkan beberapa peraturan yang berfungsi sebagai kontrol terhadap kegiatan ekonomi perang termasuk ditetapkannya peraturan pengendalian kenaikan harga. Bagi mereka yang melanggar akan dijatuhi hukuman berat. Sedangkan langkah yang dilakukan Pemerintah Militer Jepang untuk mengembangkan ekonomi perang yaitu a. Dalam bidang perdagangan Jepang memutuskan hubungan dagang dengan Eropa. Dalam rangka penerapan ekonomi perang, Jepang tak perlu mendagangkan hasil perkebunan yang laku di pasaran dunia, seperti tebu, tembakau, teh, dan kopi. Maka Jepang menghentikan penanaman jenis tanaman tersebut karena dianggap kurang berguna bagi usaha perang. Pelaksanaannya diserahkan kepada lembaga yang disebut Saibai Kigyo Kanrikodan yang bertugas untuk mengawasi adanya pelanggaran terhadap larangan tersebut. b. Dalam bidang perkebunan Jepang mengembangkan jenis tanaman yang berguna untuk kepentingan perang, seperti 1. Tanaman Jarak Tanaman jarak berfungsi sebagai bahan baku minyak pelumas peralatan mesin-mesin militer, termasuk pelumas mesin pesawat terbang. 2. Tanaman Kina Tanaman kina berfungsi sebagai obat untuk penyakit malaria, sebab wabah malaria pada saat itu banyak menyerang dan melemahkan tentara Jepang. c. Dalam bidang pangan Meningkatkan kegiatan penanaman untuk menghasilkan bahan pangan terutama beras dan jagung untuk mendukung kebutuhan pangan prajurit Jepang. Jepang juga mengeluarkan beberapa ketentuan yang sangat ketat yang terkait dengan produksi padi, yaitu sebagai berikut 1. Pemerintahan militer Jepang memiliki hak monopoli dalam mengatur produksi, pungutan dan penyaluran padi serta menentukan harganya. 2. Penggiling dan pedagang padi tidak boleh beroperasi sendiri, harus diatur oleh Kantor Pengelolaan Pangan. 3. Para petani harus menjual hasil produksi padinya kepada pemerintah sesuai dengan kuota yang telah ditentukan dengan harga yang telah ditetapkan pemerintah Jepang. d. Dalam bidang transportasi Untuk menambah persediaan kapal, J membuka industri kapal angkut dari kayu. Jepang juga membuka pabrik mesin, paku, kawat, serta baja pelapis granat. b. Pengendalian di Bidang Pendidikan dan Kebudayaan Pemerintah Jepang mulai membatasi kegiatan pendidikan. Jumlah sekolah dikurangi secara drastis. Jumlah sekolah dasar menurun dari menjadi buah. Sekolah lanjutan menurun dari 850 menjadi 20 buah. Jumlah tenaga pengajar murid pun menurun secara signifikan. Hal ini dikarenakan pemerintah Jepang lebih berorientasi pada kemiliteran untuk kepentingan Perang Asia Timur Raya dibanding pendidikan. Banyak guru-guru serta tenaga pengajar yang dipekerjakan sebagai pegawai untuk membantu pemerintah militer Jepang, bahkan murid-murid juga dipaksa untuk masuk organisasi semimiliter. Para pelajar harus menghormati budaya dan adat istiadat Jepang. Mereka juga harus melakukan kegiatan kerja bakti. Kegiatan kerja bakti itu meliputi pengumpulan bahan-bahan perang, penanaman bahan pangan, penanaman pohon jarak, perbaikan jalan, dan lain sebagainya. Mereka harus benar-benar menjalankan semangat Jepang Nippon Seishin. Para pelajar juga harus menyanyikan lagu Kimigayo, menghormati benderaHinomaru, serta melakukan seikerei. c. Pengerahan Romusha Untuk menopang Perang Asia Timur Raya, Jepang mengerahkan semua tenaga kerja dari Indonesia. Tenaga kerja inilah yang disebut Romusha. Romusha adalah kerja paksa untuk membangun sarana dan prasarana militer Jepang dalam rangka memenangkan Perang Asia Timur Raya. Pantia yang bertugas disebut Romukyokai yang ada di setiap daerah. Strategi penerapan romusha oleh Jepang antara lain 1. Pengerahan tenaga kerja romusha mula-mula dilakukan secara sukarela dengan mempropagandakan Romusha dengan istilah “Kerja Bakti”, “Kerja Gotong Royong”, dan lain-lain 2. Untuk menarik simpati rakyat, Jepang melakukan propaganda dengan cara membentuk “Barisan Romusha” dengan menampilkan tokoh-tokoh pemimpin rakyat. 3. Melancarkan kampanye bahwa romusha adalah “Prajurit Ekonomi” atau “Pahlawan Pekerja”, mereka bukan kuli melainkan pekerja yang melaksanakan tugas suci dan mulia untuk angkatan perang Jepang. Namun dalam kenyataannya, rakyat Indonesia yang menjadi romusha diperlakukan tidak senonoh tanpa mengenal peri kemanusiaan. Mereka dipaksa bekerja sejak pagi hingga malam, tanpa makan dan pelayanan yang cukup, padahal mereka melakukan pekerjaan kasar yang sangat memerlukan banyak asupan makanan dan Istirahat. Mereka hanya beristirahat pada malam hari. Kesehatan mereka tidak terurus. Banyak diantara mereka yang kelaparan bahkan sakit dan mati akibat penindasan Jepang. Perlawanan rakyat Indonesia terhadap tentara Jepang Rakyat Indonesia lama kelamaan semakin muak terhadap perlakuan Jepang dengan segala propaganda dan daya tipunya. Jepang seringkali bertindak sewenang-wenang. Maka rakyat Indonesia banyak yang menyatakan perlawanan terhadap Jepang. Berikut adalah contoh beberapa perlawanan rakyat terhadap tirani Jepang 1. Perlawanan Rakyat Aceh Saat Jepang mulai mengobarkan perang untuk mengusir kolonialis Eropa dari Asia, tokoh-tokoh pejuang Aceh mengirim utusan ke pemimpin perang Jepang untuk membantu usaha mengusir Belanda dari Aceh. Negosiasi dimulai pada tahun 1940. Setelah beberapa rencana pendaratan dibatalkan, akhirnya pada 9 Februari 1942 kekuatan militer Jepang mendarat di wilayah Ujong Batee, Aceh Besar. Kedatangan mereka disambut oleh tokoh-tokoh pejuang Aceh dan masyarakat umum. Masuknya Jepang ke Aceh membuat Belanda terusir secara permanen dari tanah Aceh. Awalnya Jepang bersikap baik dan hormat kepada masyarakat dan tokoh-tokoh Aceh, dan menghormati kepercayaan dan adat istiadat Aceh yang bernafaskan Islam. Rakyat pun tidak segan untuk membantu dan ikut serta dalam program-program pembangunan Jepang. Namun ketika keadaan sudah membaik, pelecehan terhadap masyarakat Aceh khususnya kaum perempuan mulai dilakukan oleh personel tentara Jepang. Rakyat Aceh yang beragama Islam pun mulai diperintahkan untuk membungkuk ke arah matahari terbit di waktu pagi, sebuah perilaku yang sangat bertentangan dengan akidah Islam. Karena itu pecahlah perlawanan rakyat Aceh terhadap Jepang di seluruh daerah Aceh. 2. Perlawanan di Singaparna Dengan adanya kependudukan militer Jepang di Indonesia ternyata telah menimbulkan perlawanan dari rakyat Indonesia. Perlawanan kepada militer Jepang telah terjadi di berbagai daerah di Indonesia. Adanya perlawanan rakyat terhadap pihak Jepang disebabkan pemerintahan Jepang telah belaku sewenang- wenang. Adapun salah satu perlawanan rakyat Indonesia kepada pihak Jepang yaitu berasal dari Jawa Barat. Perlawanan rakyat Jawa Barat khususnya rakyat Singaparna telah dipimpin oleh K. H. Zainal Mustafa. K. H. Zainal Mustafa merupakan seorang pemimpin pesantren Sukamnah di Singaparna, Tasikmalaya Jawa Barat. Perihal yang melatarbelakangi perlawanan rakyat di daerah Singaparna adalah karena pihak militer Jepang telah memaksa masyarakat Singaparna untuk melakukan Seikeirei. Apakah Anda tahu apa itu Seikeirei ? Yah, Seikeirei merupakan suatu upacara penghormatan kepada kaisar Jepang yang telah dianggap dewa yaitu dengan cara membungkukan badan ke arah timur laut atau Tokyo. Pemaksaan Jepang kepada rakyat Singaparna untuk melakukan upacara Seikeirei telah membuat masyarakat geram, hal tersebut ditambah lagi dengan adanya larangan dari K. H. Zainal Mustafa pemimpin pondok pensantren untuk masyarakat agar tidak melakukan Seikeirei karena perbuatan tersebut sama saja perbuatan yang mempersekutukan Tuhan. Dengan melihat upaya masyarakat untuk tetap menolak kebijakan Jepang tesebut, militer Jepang pun mengambil tindakan tegas. Tindakan tegas yang dimakud adalah militer Jepang telah mengirimkan pasukannya pada tanggal 25 Februari 1944 untuk menyerang daerah Sukamnah dan untuk menangkap K. H. Zainal Mustafa. Karena serangan yang mendadak yang telah dilakukan oleh militer Jepang , maka perang antara dua pihak tersebut tidak dapat dihindarkan lagi. Namun, peperangan tersebut dimenangkan oleh pihak Jepang. Hingga pada akhirnya, pihak Jepang berhasil menangkap rakyat Singaparna dan mereka pun dimasukkan ke dalam tahanan di daerah Tasikmalaya dan dipindahkan lagi ke Jakarta. Kemudian untuk, pemimpin pesantren, K. H. Zainal Mustafa telah dijatuhi hukuman mati dan ia pun dimakamkan di Ancol , tetapi sekarang makamnya telah dipindahkan ke daerah Singaparna. 3. Perlawanan di Indramayu Perlawanan rakyat Indramayu terjadi di desa Kaplongan pada bulan April 1944. Kemudian pada bulan Juli, muncul pula perlawanan di Desa Cidempet. Perlawanan tersebut terjadi karena rakyat merasa tertindas dengan adanya penarikan hasil panen padi yang sangat memberatkan. Rakyat yang baru saja memanen padi harus langsung dibawa ke balai desa. Setelah itu, pemilik mengajukan permohonan kembali untuk mendapat sebagian padi hasil panennya. Rakyat pun tidak terima dengan cara-cara Jepang yang demikian. Mereka bersemboyan “lebih baik mati melawan Jepang daripada mati kelaparan”. Setelah kejadian tersebut, maka peperangan terjadi. Namun, rakyat tidak mampu melawan kekuatan Jepang yang didukung dengan tentara yang terlatih serta peralatan yang memadai. Rakyat Indramayu pun kalah dalam peperangan tersebut. 4. Perlawanan Peta Blitar PETA singkatan dari "Pembela Tanah Air" adalah bentukan junta militer pendudukan Kekaisaran Jepang di Indonesia yang didirikan pada bulan Oktober 1943. Tentara-tentara PETA mendapatkan pelatihan militer dari tentara Kekaisaran Jepang, tetapi berbeda dengan tentara-tentara HEIHO yang ikut bertempur bersama tentara-tentara Jepang di berbagai medan tempur Asia seperti Myanmar, Thailand, dan Filipina. Tentara PETA belum pernah mengalami pengalaman tempur. Shodancho Supriyadi, Shodancho Muradi, dan rekan-rekannya adalah lulusan angkatan pertama pendidikan komandan peleton PETA di Bogor. Mereka lantas dikembalikan ke daerah asalnya untuk bertugas di bawah Daidan Batalyon Blitar. Nurani para komandan muda itu tersentuh dan tersentak melihat penderitaan rakyat Indonesia yang diperlakukan bagaikan budak oleh tentara Jepang. Kondisi Romusha, yakni orang-orang yang dikerahkan untuk bekerja paksa membangun benteng-benteng di pantai sangat menyedihkan. Banyak yang tewas akibat kelaparan dan terkena berbagai macam penyakit tanpa diobati sama sekali. Para prajurit PETA juga geram melihat kelakuan tentara-tentara Jepang yang suka melecehkan harkat dan martabat wanita-wanita Indonesia. Para wanita ini pada awalnya dijanjikan akan mendapatkan pendidikan di Jakarta, namun ternyata malah menjadi pemuas nafsu seksual para tentara Jepang. Selain itu, ada aturan yang mewajibkan tentara PETA memberi hormat kepada serdadu Jepang, walaupun pangkat prajurit Jepang itu lebih rendah daripada anggota PETA. Harga diri para perwira PETA pun terusik dan terhina. Perlawanan pun dimulai. Pada tanggal 14 Februari 1945 dini hari, yang ditandai dengan tembakan mortir oleh Giyuhei Katam dan Giyuhei Tukiman. Kemudian markas kempetaidi kota Blitar diserang. Karena yang melawan adalah pasukan PETA, Jepang menjadi sangat khawatir, oleh sebab itu bala tentara Jepang segera dikerahkan untuk menyerbu para pejuang. Maka terjadilah pertempuran sengit antara tentara PETA melawan serdadu-serdadu Jepang. Dalam pertempuran tersebut kedua belah pihak menderita korban banyak. Tetapi sayang sekali pertempuran yang dilakukan oleh pasukan PETA itu mengalami kegagalan. Karena situasi dan kondisi pada saat itu memang belum matang. Kerja sama pasukan PETA yang berada di lain daerah belum ada dan belum perlawanan itu belum di dukung oleh rakyat, sedangkan kekuatan bala tentara Jepang cukup besar. Akhirnya para pejuang dapat ditangkap dan diadili di Pengadilan Tentara Jakarta. Di pengadilan, sebagian besar anggota PETA dijatuhi hukuman penjara. Enam orang pembantu utama Shodanco Supriyadi dijatuhi hukuman mati, sementara Shodanco Supriyadi sendiri dianggap hilang. Banyak orang yang mengira bahwa Supriyadi telah tertangkap oleh Jepang dan dibunuh secara diam-diam. Meski jasadnya tidak diketahui rimbanya, namun Supriyadi tetaplah pahlawan. Maka dari itu, Supriyadi dianugerahi gelar Pahlawan PETA oleh pemerintah. 5. Perlawanan rakyat Kalimantan Perlawanan rakyat di tanah Kalimantan dipimpin oleh Pang Puma. Pang Puma dan pengikutnya melancarkan perlawanan terhadap Jepang dengan taktik perang gerilya. Meskipun berjumlah sedikit, tetapi dengan bantuan rakyat yang militant dan dengan memanfaatkan keuntungan alam yang berupa rimba belantara, sungai, rawa, dan daerah yang sulit ditempuh, perlawanan berkobar dengan sengitnya. Namun, di kalangan penduduk juga berkeliaran mata-mata Jepang yang berasal dari Kalimantan itu sendiri. Yang lebih parah, para mata-mata juga tak segan-segan menangkap rakyat, melakukan penganiayaan, hingga pembunuhan. Adanya mata-mata inilah yang sering membuat perlawanan pejuang Indonesia dapat dikalahkan oleh Jepang. Demikian perlawanan rakyat yang dipimpin Pang Suma akhirnya mengalami kegagalan. 6. Perlawanan di Tanah Irian Gerakan perlawanan yang terkenal di Papua adalah Gerakan Koreri, yang berpusat di Biak dengan pemimpinnya bernama L. Rumkorem. Biak merupakan pusat pergolakan untuk melawan pendudukan Jepang. Rakyat Irian memiliki semangat juang pantang menyerah, sekalipun Jepang sangat kuat sedangkan rakyat hanya menggunakan peralatan seadanya untuk melawan Jepang. Rakyat irian terus melakukan perlawanan di berbagai tempat. Mereka tidak memiliki rasa takut. Padahal jika ada rakyat yang tertangkap, Jepang tak segan-segan memberikan hukuman pancung di depan umum. Namun, rakyat irian tak gentar dengan semua itu. Mereka menggunakan taktik perang gerilya. Jepang pun kewalahan menghadapi keberanian dan taktik gerilya orang-orang Irian. Akhirnya, Jepang tidak mampu bertahan dan kemudian meninggalkan tanah Irian. BAB III PENUTUP Kesimpulan 1. Latar belakang kedatangan Jepang ke Indonesia Kedatangan Jepang ke Indonesia dilatarbelakangi oleh beberapa hal, yaitu a. Indonesia kaya akan bahan-bahan mentah, seperti minyak bumi dan batubara b. Kebutuhan Jepang akan bahan perang, serta cadangan logistik c. Wilayah Indonesia mengasilkan banyak produksi pertanian dan peternakan yang dibutuhkan untuk memnuhi kebutuhan perang Jepang d. Indonesia memiliki tenaga manusia dalam jumlah besar untuk membantu perang Jepang 2. Hal-hal yang dilakukan Jepang selama menjajah Indonesia 1. Membentuk Pemerintahan Militer 2. Membentuk Pemerintahan Sipil 3. Membentuk Organisasi Sipil, diantaranya a. Gerakan Tiga A b. Pusat Tenaga Rakyat PUTERA c. Jawa Hokokai d. MIAI dan Masyumi 4. Membentuk Organisasi Militer dan Semimiliter a. Organisasi Militer 1. Heiho 2. Pembela Tanah Air PETA b. Organisasi Semimiliter 1. Seinendan 2. Seinentai dan Gakutotai 3. Fujinkai 4. Keibodan 5. Barisan Pelopor 6. Hizbullah 5. Menerapkan Kebijakan Ekonomi Perang 6. Pengendalian di bidang pendidikan dan kebudayaan 7. Penerapan Romusha kerja paksa 3. Macam-macam perlawanan rakyat Indonesia terhadap Jepang 1. Perlawanan di Aceh 2. Perlawanan di Singaparna 3. Perlawanan di Indramayu 4. Perlawanan PETA di Blitar 5. Perlawanan di Kalimantan 6. Perlawanan di Tanah Irian Saran Kita sebagai pemuda Indonesia wajib menghormati jasa para pahlawan yang lebih dulu meninggalkan kita. Hargailah mereka yang telah mengorbankan jiwa dan raganya serta berjuang mati-matian demi meraih kemerdekaan yang dapat kita rasakan pada masa kini. Walaupun sekarang Indonesia sudah merdeka, sebagai penerus bangsa kita masih harus berjuang demi kemajuan negeri ini. Kita harus berterima kasih kepada para pahlawan cukup dengan cara belajar dengan sungguh-sungguh demi kejayaan tanah air tercinta ini. Daftar Rujukan Modul Bahan Ajar Sejarah kelas XI Semester Genap Sejarah Indonesia kelas XI Semester Genap
MatahariInvestasi Terbit, Maka Belilah Tanah Kaveling Ibarat matahari pagi, investasi tanah di Bogor dan Depok masih sunrise. Amat cerah prospeknya. Harga tanah masih terjangkau. Alat yang tepat untuk mengamankan uang dan aset anda. Semua materi tidak boleh dipublikasikan atau direproduksi dalam bentuk apapun tanpa izin tertulis
0% found this document useful 0 votes15 views4 pagesDescriptionMATERI TIRANI MATAHARI TERBITOriginal TitleMATERI TIRANI MATAHARI TERBITCopyright© © All Rights ReservedShare this documentDid you find this document useful?0% found this document useful 0 votes15 views4 pagesMateri Tirani Matahari TerbitOriginal TitleMATERI TIRANI MATAHARI TERBITJump to Page You are on page 1of 4 You're Reading a Free Preview Page 3 is not shown in this preview. Reward Your CuriosityEverything you want to Anywhere. Any Commitment. Cancel anytime. Soaldan jawaban pkn kelas 11 bab 4. 50 Contoh Soal Prakarya Kelas 11 Semester 2 Kurikulum 2013 Edisi Revisi Beserta Jawaban untuk siswa SMAMA – Soal Prakarya dan Kewirausahaan kwu kelas xi semester genap K13 ini berisikan materi yang diambil dari Bab 4 Pengolahan dan Kewirausahaan Bahan Nabati dan Hewani Menjadi Makanan Internasional.
Apa arti dari Tirani Matahari Terbit? Frasa ini seringkali digunakan dalam percakapan sehari-hari di Indonesia, tetapi mungkin sulit dipahami oleh mereka yang tidak akrab dengan bahasa Indonesia. Tirani Matahari Terbit terdengar seperti kombinasi kata yang aneh, tetapi sebenarnya ada makna yang dalam di baliknya. Dalam artikel ini, kita akan membahas apa arti dari Tirani Matahari Terbit dan menguraikan konotasi dan penggunaannya dalam konteks yang berbeda. Kami juga akan membahas asal usul frasa ini dan menjelaskan mengapa hal ini menjadi penting dalam kehidupan sehari-hari. Daftar Isi1 Apa Arti dari Tirani Matahari Terbit?2 Asal – Usul Tirani Matahari Terbit3 Konotasi Tirani Matahari Terbit4 Penggunaan Tirani Matahari Terbit dalam Kehidupan Sehari-hari5 Contoh Penggunaan Tirani Matahari Terbit dalam Kehidupan Sehari-hari6 Sejarah Tirani Matahari Terbit di Indonesia7 FAQ tentang Tirani Matahari Terbit8 Apakah Tirani Matahari Terbit hanya digunakan dalam konteks Indonesia?9 Apakah Tirani Matahari Terbit hanya digunakan dalam konteks politik?10 Apa pengaruh Tirani Matahari Terbit dalam kehidupan sehari-hari masyarakat Indonesia?11 Kesimpulan dari Tirani Matahari Terbit12 Share this13 Related posts Tirani Matahari Terbit merupakan frasa yang terdiri dari dua kata, “tirani” dan “matahari terbit”. Tirani berarti pemerintahan yang otoriter dan tidak adil, sementara matahari terbit merujuk pada waktu yang baru atau awal dari sesuatu. Jadi, secara harfiah, Tirani Matahari Terbit berarti “pemerintahan yang otoriter dan tidak adil yang baru dimulai atau memasuki fase baru”. Ini dapat diartikan sebagai sebuah peringatan atau peringatan tentang kekuasaan yang berubah atau sedang berubah menjadi lebih otoriter atau tidak adil. Asal – Usul Tirani Matahari Terbit Tirani Matahari Terbit muncul pertama kali dalam bahasa Indonesia sebagai judul novel karya Ramadhan K. H. Pohan pada tahun 1984. Novel ini mengisahkan tentang seorang pemuda bernama Sukarman yang mengalami penderitaan di bawah pemerintahan yang otoriter dan korup. Meskipun frasa ini pertama kali muncul dalam konteks fiksi, Tirani Matahari Terbit kemudian digunakan dalam konteks kehidupan sehari-hari oleh masyarakat Indonesia. Seiring waktu, frasa ini menjadi semakin populer dan diadopsi oleh media massa dan politisi. Konotasi Tirani Matahari Terbit Tirani Matahari Terbit memiliki konotasi yang sangat kuat dalam konteks Indonesia. Frasa ini sering digunakan untuk menggambarkan situasi politik atau sosial yang otoriter dan tidak adil. Dalam konteks politik, Tirani Matahari Terbit sering digunakan untuk mengkritik pemerintah yang otoriter dan korup. Frasa ini juga dapat digunakan untuk menggambarkan situasi di mana pemerintah memperkuat kekuasaannya atau melakukan tindakan-tindakan yang merugikan rakyat. Selain itu, Tirani Matahari Terbit juga dapat digunakan untuk menggambarkan situasi di mana satu kelompok atau individu memonopoli kekuasaan dan menindas kelompok. Penggunaan Tirani Matahari Terbit dalam Kehidupan Sehari-hari Tirani Matahari Terbit seringkali digunakan dalam kehidupan sehari-hari di Indonesia untuk menggambarkan situasi atau kondisi yang merugikan atau tidak adil. Frasa ini dapat digunakan dalam konteks politik, sosial, maupun ekonomi. Contohnya, ketika terjadi penindasan atau ketidakadilan pada suatu kelompok atau individu, orang Indonesia seringkali menggunakan frasa Tirani Matahari Terbit untuk menggambarkan situasi tersebut. Selain itu, frasa ini juga dapat digunakan dalam konteks perubahan kebijakan yang dapat merugikan masyarakat. Contoh Penggunaan Tirani Matahari Terbit dalam Kehidupan Sehari-hari “Situasi di negeri ini semakin buruk, tirani matahari terbit semakin terasa.” “Kita harus bersatu melawan tirani matahari terbit dan memperjuangkan hak-hak kita sebagai rakyat.” “Korupsi dan nepotisme adalah tanda-tanda tirani matahari terbit dalam pemerintahan.” Sejarah Tirani Matahari Terbit di Indonesia Tirani Matahari Terbit merujuk pada masa kekuasaan Presiden Soeharto selama Orde Baru di Indonesia. Masa tersebut dimulai pada tahun 1966 setelah kudeta militer yang menggulingkan Presiden Sukarno dan berakhir pada tahun 1998 setelah terjadi reformasi. Pada masa itu, kekuasaan pemerintah sangat sentralistik dan otoriter. Kebebasan berbicara, berorganisasi, dan berkumpul sangat dibatasi. Orde Baru juga dikenal dengan sistem pemerintahan yang korup, kolusi, dan nepotisme. Ketidakadilan dan penindasan terjadi pada banyak lapisan masyarakat, termasuk pada aktivis politik, mahasiswa, dan masyarakat adat. Banyak yang mengalami penangkapan dan penahanan tanpa proses hukum yang jelas, serta menjadi korban penyiksaan dan penghilangan paksa. Pada akhirnya, ketidakpuasan terhadap kekuasaan Soeharto semakin meningkat dan memuncak pada krisis ekonomi yang terjadi pada akhir 1990-an. Demonstrasi besar-besaran terjadi di berbagai kota di Indonesia, yang akhirnya memaksa Soeharto untuk mengundurkan diri pada tahun 1998. Reformasi yang terjadi setelah itu membawa perubahan besar bagi Indonesia, termasuk dalam hal kebebasan berbicara dan berorganisasi. Namun, masih banyak masalah yang harus diatasi, seperti korupsi dan ketidakadilan sosial yang masih terjadi di banyak sektor. FAQ tentang Tirani Matahari Terbit Apakah Tirani Matahari Terbit hanya digunakan dalam konteks Indonesia? Ya, Tirani Matahari Terbit adalah frasa dalam bahasa Indonesia yang digunakan oleh masyarakat Indonesia. Meskipun mungkin ada terjemahan dalam bahasa lain, namun konotasi dan maknanya sangat terkait dengan konteks sosial dan politik di Indonesia. Apakah Tirani Matahari Terbit hanya digunakan dalam konteks politik? Tidak, Tirani Matahari Terbit dapat digunakan dalam konteks politik, sosial, maupun ekonomi. Frasa ini menggambarkan situasi atau kondisi yang merugikan atau tidak adil, sehingga dapat digunakan dalam berbagai konteks. Apa pengaruh Tirani Matahari Terbit dalam kehidupan sehari-hari masyarakat Indonesia? Tirani Matahari Terbit memainkan peran penting dalam kehidupan sehari-hari masyarakat Indonesia, terutama dalam konteks politik dan sosial. Frasa ini digunakan untuk menggambarkan situasi atau kondisi yang merugikan atau tidak adil, sehingga dapat memotivasi masyarakat untuk memperjuangkan hak-hak mereka dan memerangi ketidakadilan. Kesimpulan dari Tirani Matahari Terbit Tirani Matahari Terbit adalah frasa dalam bahasa Indonesia yang menggambarkan pemerintahan yang otoriter dan tidak adil yang baru dimulai atau memasuki fase baru. Frasa ini pertama kali muncul dalam novel karya Ramadhan K. H. Pohan pada tahun 1984 dan kemudian diadopsi oleh masyarakat Indonesia dalam konteks kehidupan sehari-hari. Tirani Matahari Terbit memiliki konotasi yang sangat kuat dalam konteks Indonesia dan sering digunakan untuk mengkritik pemerintah yang otoriter dan korup. Frasa ini juga dapat digunakan dalam konteks perubahan kebijakan yang merugikan masyarakat. Dalam kehidupan sehari-hari, Tirani Matahari Terbit seringkali digunakan untuk menggambarkan situasi atau kondisi yang merugikan atau tidak adil. Mobilisasi masyarakat untuk memerangi ketidakadilan dan memperjuangkan hak-hak mereka. Namun, penggunaan frasa Tirani Matahari Terbit juga harus dilakukan dengan hati-hati, karena dapat memperburuk situasi yang sudah buruk dan menimbulkan ketegangan yang lebih besar. Masyarakat harus selalu berusaha untuk menyelesaikan masalah dengan cara yang damai dan konstruktif. Dalam akhirnya, Tirani Matahari Terbit harus dilihat sebagai sebuah peringatan bagi masyarakat Indonesia bahwa demokrasi dan keadilan harus selalu dijaga dan dipertahankan. Kita harus selalu bersatu melawan tirani dan memperjuangkan hak-hak kita sebagai rakyat Indonesia. Post Views 197
Videoanimasi tentang gerakan bulan terhadap matahari. H. Kegiatan Pembelajaran 1. Pendahuluan Mengucapkan salam, mengecek kehadiran, dan kesiapan siswa. Menyampaikan apersepsi dengan pertanyaan seputar keadaan siang dan malam. Memotivasi siswa supaya lebih bersemangat dan ingin tahu materi pembelajaran hari ini
100% found this document useful 3 votes721 views17 pagesOriginal TitlePPT SEJARAH WAJIB "TIRANI MATAHARI TERBIT" Kelas XICopyright© © All Rights ReservedShare this documentDid you find this document useful?100% found this document useful 3 votes721 views17 pagesSEJARAH WAJIB "TIRANI MATAHARI TERBIT" Kelas XIOriginal TitlePPT SEJARAH WAJIB "TIRANI MATAHARI TERBIT" Kelas XIJump to Page You are on page 1of 17 You're Reading a Free Preview Pages 7 to 15 are not shown in this preview. Reward Your CuriosityEverything you want to Anywhere. Any Commitment. Cancel anytime. . 22 245 439 465 360 366 31 23

materi tentang tirani matahari terbit