NuansaJambiCom, MERANGIN – Anggi Setiawan (25) warga Desa Meranti Kecamatan Renah Pamenang Kabupaten Merangim di temukan tewas gantung diri di rumahnya, (Minggu 3/3/2019) Informasi yang diperoleh hari minggu sekitar pukul 10.30 WIB adik korban Sandi Irwanda pulang ke rumah karena semalam tidur di rumah
Gantung diri adalah jalan pintas menuju kematian secara sengaja dengan berbagai modus. Umumnya menggunakan tali yang menghasilkan sebuah lingkaran dengan ujung tali diikat ke suatu benda yang kuat untuk menopang diri lebih tinggi. Lalu pelaku memasukkan leher ke lingkaran tersebut dan menggantung dirinya. Biasa pula dengan cara mengikatkan ujung atas kain atau semacamnya pada tiang melintang atau plafon dan kusen rumah sembari melilitkan ujung bawah kain tersebut ke leher secara ketat dan kuat kemudian gantung diri, jalan pintas yang sering dilakukan adalah menikam diri sendiri, sengaja membakar diri sampai mati, menembak kepala sendiri atau memotong nadi dengan silet. Ada juga dengan cara memegang aliran listrik tegangan tinggi, meloncat dari ketinggian, menenggelamkan diri ke laut hingga menggilaskan diri di rel kereta api atau sengaja menabrakan diri pada kendaran berlaju kencang. Cara lain dengan minum racun tikus, minum obat nyamuk, dan Tribun Timur edisi Kamis 15/4/2015 melansir bahwa dalam kurun waktu 2014-2015, kasus bunuh diri di Sulawesi Selatan mencapai angka 20 orang. Sebanyak 10 di antaranya memilih bunuh diri dengan cara gantung diri. Pelakunya antara usia 15 tahun hingga 53 tahun. Penyebabnya berbagai faktor. Di antaranya terutama karena putus cinta, himpitan ekonomi, dan penyakit menahun yang tidak kunjung sembu. Namun yang terbanyak adalah karena depresi sebagaimana yang menimpa diri Hartinah 17 yang gantung diri di rumahnya, Ujung Lamuru, Kabupaten Bone, Selasa 14/4/2015 siswi kelas II SMAN Lappariaja Bone, adalah ponakan saya. Bapaknya bernama Baba. Ibunya, Tati sepupu dengan saya. Hartinah anak kedua dari tiga bersaudara. Kakaknya bernama Masnah menetap di Jakarta dan adik Hartinah bersama kedua orangtuanya menetap di tinggal sendiri di rumahnya, Ujung Lamuru. Saya kenal baik Hartinah, gadis cantik ABG berjilbab, penyabar dan taat beribadah. Terakhir saya ketemu dengannya saat liburan Idyl Fitri 1435/2014 di kampung, Ujung diri karena depresi yang sedang dialami seseorang kemudian melakukan gantung diri tentu merupakan pilihan yang benar menurut Hartinah, tetapi menurut dalil agama QS. al-Nisa/429 adalah pilihan yang salah. Sama halnya dengan beberapa kasus bom bunuh diri dengan alasan jihad merupakan pilihan benar bagi pelakunya, namun menurut dalil agama adalah sebagai bentuk terorisme dan kekerasan yang harus dihindari QS. al-Nahl/16 126.Jihad dengan cara terjun menyerang ke medan perang, mempertaruhkan nyawa demi agama memiliki dua konsekuensi yakni hidup atau mati. Jika ia hidup, ia menjadi pahlawan berjasa yang dihormati. Jika mati, ia menjadi syahid yang dimuliakan. Inilah pilihan yang benar. Sementara menyerang seraya mengikatkan bom atau bahan peledak di badan konsekuensi hanya satu yaitu 100 persen konyol, mati bunuh diri. Inilah pilihan yang tidak mengajarkan doktrin bunuh diri dengan berbagai metode dan mekanisme yang ditempuh untuk mengakhiri hidup. Apalagi dengan cara gantung diri. Tetapi yang diajarkan adalah menggantungkan diri sepenuhnya kepada Allah swt. Firman-Nya, Qul inna shalatiy wanuskiy wamahyaya wamamati lillahi rabb al-alamin la syarikah lahu wabizalika umirtu wa’ana awwalul Katakanlah, sesungguhnya salat dan ibadahku, hidup dan matiku tergantung hanya kepada Allah, Tuhan semesta alam, tiada sekutu bagi-Nya. Demikianlah aku diperintah sebagai utama orang-orang yang berserah diri QS. al-An’am/6 163.Berserah DiriMenggantungkan diri kepada Allah swt dan berserah diri kepada-Nya merupakan implementasi dari tawakkal yakni setelah berusaha bergantung diri pada syariat Allah dengan cara melakukan segala yang diperintahkan-Nya. Hasil akhir dari usaha tersebut digantungkan lagi kepada-Nya dengan cara berserah diri, menyerahkan segala keputusan tawakkal adalah menggantungkan rasa pasrah hamba kepada Allah swt yang disertai dengan segala daya dan upaya mematuhi, setia dan menunaikan segala pertintah-Nya, menjauhi larangan-Nya. Orang yang mempunyai sikap tawakkal akan senantiasa bersyukur jika mendapatkan suatu keberhasilan dari ini karena ia menyadari bahwa keberhasilan itu didapatkan karena tergantung pada kehendak Allah swt. Sementara itu, jika mengalami kegagalan, orang yang bertawakal akan senantiasa merasa ikhlas menerima keadaan tersebut tanpa merasa putus asa dan larut dalam kesedihan. Itu karena ia menyadari bahwa segala keputusan tergantung kepada Allah swt dan pastilah yang tawakkal, menjadikan seorang hamba lebih termotivasi untuk selalu mendekatkan diri kepada Allah, bersungguh-sungguh dalam melalukan aktivitas, tahan uji dan banting terhadap problematika kehidupan yang dihadapi. Juga mampu melewati segala cobaan dan selalu bersyukur kepada-Nya jika mendapatkan gagal tidak gantung diri dengan tali atau kain dan semacamnya untuk mengakhiri hidupnya, melainkan menggantungkan diri kepada-Nya sembari instropeksi diri sehingga pikirannya selalu positif terhadap segala ketentuan-Nya. Dengan demikian, cara gantung diri yang benar adalah bertawakkal kepada Allah swt. Wallahul Muwaffiq Ila Aqwamit Thariq. Oleh;Mahmud SuyutiMubalig DPP IMMIM - Mantan Ketua Umum Ikatan Pelajar Pemuda Mahasiswa Ujung Lamuru IPPM-UL Bone
PALEMBANG- Seorang narapidana bernama Bobi Saputra (28), yang berada di rumah tahanan (Rutan) Kelas 1 Pakjo Palembang, Sumatera Selatan (Sumsel) ditemukan tewas gantung diri. Kasubbag Humas Kanwil Kemenkumham Sumsel, Hamsir Arrohman mengatakan, kasus bunuh diri napi kasus pencurian dan kekerasan itu diketahui Sabtu (20/2/2021) sekitar - Bagi masyarakat Gunungkidul, Yogyakarta, bola api berekor agak panjang yang melayang pada tengah malam adalah sasmita kematian. Di mana bola api itu mendarat, di sanalah akan terjadi kematian dengan cara gantung diri. Orang-orang di sana menyebutnya “pulung gantung”.Diksi “pulung” dalam kebudayaan Jawa sering disamakan dengan “wahyu”. Jika menariknya secara linier, maka "pulung" atau "wahyu" adalah “isyarat Tuhan atau leluhur memberi restu pada orang yang dimaksud menjadi pemimpin atau penguasa”. Orang Jawa mengenal istilah “wahyu keprabon”. Itulah mengapa istilah “pulung”, dalam pemahaman orang Jawa, dianggap sama dengan kemuliaan, kebahagiaan, berkah, anugerah, kabegjan. Itulah kenapa, orang Jawa biasa berujar “Ketiban pulung” kejatuhan berkah untuk menyebut seseorang yang mendapatkan menjadi lain ketika istilah “pulung” disematkan dengan kata “gantung”. Jika “ketiban pulung” adalah isyarat kebaikan, maka istilah “ketiban pulung gantung” adalah isyarat mengerikan. Yakni tanda kematian, yang secara spesifik berarti mati dengan cara gantung Gunungkidul percaya, bahwa jika salah salah satu rumah menjadi lokasi jatuhnya pulung gantung, maka penghuni rumah tersebut akan melakukan gantung diri. Beberapa memang ada yang bunuh diri dengan menceburkan diri ke sumur, namun mayoritas tetap gantung diri. Mitos yang masih sangat dipercaya bahkan sampai Gunungkidul di pedesaan tentu saja masih bercorak agraris dan masih sangat tergantung dengan alam. Karena itulah alam dipercaya penuh dengan sasmita, isyarat, yang bisa dibaca atau dipelajari oleh manusia. Orang Gunungkidul mengenal bentuk-bentuk isyarat alam yang agak mirip, dari pulung, daru, teluh brojo atau lintang kemukus yang muncul selama pertunjukan wayang saat musim labuh yang dirayakan dengan bersih desa Darmaningtyas, Pulung Gantung Menyingkap Tragedi Bunuh Diri di Gunungkidul, hal. 132. Darmaningtyas tidak dapat menjelaskan sejak kapan pulung gantung ini mulai memasuki alam pikiran orang Gunungkidul. Hal jamak tentu saja untuk kisah-kisah mitis, legenda bahkan folklore. Namun Darmaningtyas mengungkapkan orang Gunungkidul percaya bahwa ini terkait kisah pelarian orang-orang Majapahit. Ada yang mampu bertahan dan ada yang tidak. Mereka yang gagal bertahan masuk ke dalam hutan-hutan Gunungkidul dan melakukan gantung isyarat pulung gantung datang, setelahnya diyakini nyaris tidak bisa dicegah. Satu-satunya hal yang bisa dilakukan adalah dengan mengadakan selamatan atau pengajian sembari melakukan aksi siaga seharian penuh dari siang sampai malam. Hal yang dilakukan semata-mata untuk menghindari maut yang akan sekalipun sudah diadakan upacara “tolak bala” kadang pulung gantung masih akan menyeret orang ke kematian. Jika tidak dari rumah yang persis kejatuhan, kematian bisa mampir ke saudara si empunya rumah atau tetangga-tetangga saat maut “berhasil” menjemput korbannya, cerita mengerikan tidak berhenti dan tetap akan berlanjut. Posisi pelaku sekaligus korban gantung diri dipercaya akan menjadi tanda-tanda maut selanjutnya. Arah yang dituju orang yang gantung diri menjadi isyarat bahwa pulung gantung berikutnya akan mampir dan kembali memakan menghentikan hal itu, salah satu yang sering dilakukan adalah menggali tanah yang berada tepat di bawah lokasi tergantungnya jenazahnya. Dengan menggali tanah itu, orang percaya bahwa "wabah" bisa dihentikan peredarannya Adi Fahrudin, "Fenomena Bunuh Diri di Gunungkidul Catatan Tersisa dari Lapangan", Jurnal Informasi Vol. 17 No. 01 tahun 2012.Sampai akhir tahun 2016 lalu, menurut data dari Polres Gunungkidul, kasus gantung diri di Gunungkidul masih tinggi. Tertinggi terjadi di Kecamatan Semanu. Ada enam kasus di sana. Total, di seluruh kabupaten, sebanyak 30 jiwa mengakhiri hidupnya dengan gantung diri. Di tahun 2015, ada 31 kasus bunuh diri dengan cara gantung ini tidak terlalu jauh dengan data yang dikumpulkan oleh Adi Fahrudin sepanjang 2003-2006. Pada 2003, ada 29 orang yang melakukan bunuh diri. Pada 2004 ada 31 orang, pada 2005 mencapai 27 orang, dan 2006 mencapai 30 orang. Tidak semuanya menggunakan cara gantung diri, namun mayoritas gantung diri. Sepanjang 2003-2006 itu, dari seluruh kasus bunuh diri, hanya 5 kali terjadi bukan dengan gantung diri minum racun, menceburkan diri ke sumur, dan bakar diri. Data termutakhir pada 2016 dengan data satu dekade sebelumnya 2003-2006 memperlihatkan angka yang tidak bergeser jauh. Artinya fenomena kepercayaan pulung gantung masih sangat eksis bahkan walau pun zaman terus berderap dan melaju dengan segala kemajuan dan pencapaiannya. Penelitian yang dilakukan Noor Sulistyo Budi Jurnal Patra Widya No3/2004, buku “Talipati” karya Iman Budhi Santoso yang diterbitkan Jalasutra dan buku “Pulung Gantung Menyingkap Tragedi Bunuh dDiri di Gunungkidul” karya Darmaningtyas yang diterbitkan oleh penerbit Salwa, pernah mencoba mencari tahu akan fenomena mengerikan ini. Penelitian yang kemudian sampai pada kesimpulan bahwa dengan pendekatan sosiologis, maka mitos ini dicoba untuk dirasonalisasi. Tekanan ekonomi, disebut oleh Darmaningtyas dan Noor Sulistyo Budi, menjadi salah satu sebab tingkat bunuh diri di Gunungkidul cukup tinggi. Penjelasan yang cenderung sama dengan analisis Durkheim dalam bukunya Suicide.========================Jika Anda merasakan tendensi untuk melakukan bunuh diri, atau melihat teman atau kerabat yang memperlihatkan tendensi tersebut, amat disarankan untuk menghubungi dan berdikusi dengan pihak terkait, seperti psikolog atau psikiater maupun klinik kesehatan jiwa. Salah satu yang bisa dihubungi adalah Into the Light yang dapat memberikan rujukan ke profesional terdekat bukan psikoterapi/ layanan psikofarmaka di - Sosial Budaya Reporter Ahmad KhadafiPenulis Ahmad KhadafiEditor Zen RS Setelahdicek ternyata benar ada orang gantung diri. "Setelah dicek dan pintu kamar korban berhasil dibuka, korban ditemukan gantung diri," ujar Sukadi, Sabtu (27/3/2021). Angka kemiskinan di Jawa Tengah turun 102,57 ribu orang, dari 3,93 juta jiwa menjadi 3,83 juta jiwa di tahun 2022, hal itu pun menjadi sorotan. √Kode Alam Lihat orang gantung diri 2D 3D 4D + Arti Mimpi Arti Mimpi / Tafsir Menurut Primbon Jawa Arti Mimpi / Tafsir Menurut Psikologi Arti Mimpi / Tafsir Menurut Islam Baca Juga Tafsir Mimpi Tsunami + Kode Alam 2D 3D 4D Arti Mimpi / Tafsir Menurut Kode Alam Arti Mimpi / Tafsir Menurut Erek Erek Arti Mimpi / Tafsir Menurut Mbah Sukro Baca Juga Tafsir Mimpi Diberi Uang + Angka Togel 2D 3D 4D Arti Mimpi / Tafsir Menurut Pak Tuntung Arti Mimpi / Tafsir Menurut Eyang Togel Arti Mimpi / Tafsir Menurut Bang Bona Baca Juga Tafsir Mimpi Mandi + Erek Erek 2D 3D 4D Arti Mimpi / Tafsir Menurut Mbah Semar ARTIKEL PILIHAN PEMBACA Memuat... Popular posts from this blog √Kode Alam Berobat Ke Dokter 4D 3D 2D + Tafsir Mimpi Nomor Kode Alam 2D 3D 4D Berobat Ke Dokter Menurut Buku Mimpi, Arti Mimpi / Tafsir Berobat Ke Dokter Menurut Islam dan Primbon Jawa, Nomor Togel Berobat Ke Dokter 4D 3D 2D dalam Buku Mimpi, Firasat Mimpi / Isyarat Berobat Ke Dokter Menurut Ibnu Sirin, Nomor Erek Erek 2D 3D 4D Berobat Ke Dokter Menurut Togel, Arti Mimpi / Makna Berobat Ke Dokter Menurut Para Ulama, Pertanda Mimpi / Alamat Berobat Ke Dokter Menurut Psikologi, Prediksi Togel Mbah Sukro Berobat Ke Dokter, Ramalan Berobat Ke Dokter Eyang Togel, Ramalan Mbah Semar Berobat Ke Dokter, Syair Togel Berobat Ke Dokter Mbah Karwo, Angka Jitu Berobat Ke Dokter Mbah Gaib, Prediksi Angka Main Berobat Ke Dokter Mbah Petruk, Ramalan Togel Berobat Ke Dokter Pak Tuntung, Angka Main Berobat Ke Dokter, Prediksi Tay Pak, Mimpi Biawak, Mimpi Buaya, Mimpi Meninggal, Mimpi Mayat √Kode Alam Melihat Telur Ular 4D 3D 2D + Tafsir Mimpi Nomor Kode Alam 2D 3D 4D Melihat Telur Ular Menurut Buku Mimpi, Arti Mimpi / Tafsir Melihat Telur Ular Menurut Islam dan Primbon Jawa, Nomor Togel Melihat Telur Ular 4D 3D 2D dalam Buku Mimpi, Firasat Mimpi / Isyarat Melihat Telur Ular Menurut Ibnu Sirin, Nomor Erek Erek 2D 3D 4D Melihat Telur Ular Menurut Togel, Arti Mimpi / Makna Melihat Telur Ular Menurut Para Ulama, Pertanda Mimpi / Alamat Melihat Telur Ular Menurut Psikologi, Prediksi Togel Mbah Sukro Melihat Telur Ular, Ramalan Melihat Telur Ular Eyang Togel, Ramalan Mbah Semar Melihat Telur Ular, Syair Togel Melihat Telur Ular Mbah Karwo, Angka Jitu Melihat Telur Ular Mbah Gaib, Prediksi Angka Main Melihat Telur Ular Mbah Petruk, Ramalan Togel Melihat Telur Ular Pak Tuntung, Angka Main Melihat Telur Ular, Prediksi Tay Pak, Mimpi Biawak, Mimpi Buaya, Mimpi Meningg √Kode Alam Mimpi dikasih kain panjang dua 2D 3D 4D + Arti Mimpi Angka Kode Alam 2D 3D 4D Mimpi dikasih kain panjang dua Menurut Buku Mimpi, Arti Mimpi / Tafsir Mimpi dikasih kain panjang dua Menurut Primbon Jawa dan Islam, Angka Togel Mimpi dikasih kain panjang dua 2D 3D 4D dalam Buku Mimpi, Takwil Mimpi / Tafsir Mimpi dikasih kain panjang dua Menurut Ibnu Sirin, Erek Erek 2D 3D 4D Mimpi dikasih kain panjang dua Menurut Togel, Alamat Mimpi / Firasat Mimpi dikasih kain panjang dua Menurut Para Ulama, Pertanda Mimpi / Isyarat Mimpi dikasih kain panjang dua Menurut Psikologi, Prediksi Togel Mbah Sukro Mimpi dikasih kain panjang dua, Ramalan Mimpi dikasih kain panjang dua Eyang Togel, Ramalan Mbah Semar Mimpi dikasih kain panjang dua, Syair Togel Mimpi dikasih kain panjang dua Mbah Karwo, Angka Jitu Mimpi dikasih kain panjang dua Mbah Gaib, Prediksi Angka Main Mimpi dikasih kain panjang Mitosmenjadi penggiring bunuh diri di Gunung Kidul. Budaya bunuh diri juga ada di Bali. Pulung Gantung Gunung Kidul. Jumat, 18 Desember 2009 - 19:18 WIB Oleh : Share : VIVANews-Lelaki itu berumur 45 tahun. Martopo namanya. Satu diantara 41 ribu orang Bali, begitu hasil penelitian itu, adalah pelaku bunuh diri. Tinggikah jumlah itu.

Daerah Pegawai Koperasi di Simalungun Ditemukan Tewas Bunuh Diri, Diduga karena Putus Cinta10 Juni 2023 - 0607 WIB Video WNA Asal Korea Selatan Tewas Gantung Diri di Cimanggis Depok09 Juni 2023 - 2356 WIB Video WNA Asal Korea Selatan Ditemukan Tewas Gantung Diri di Perumahan Elit Depok09 Juni 2023 - 1415 WIB Daerah Upaya Bunuh Diri Mahasiswi di Malang Digagalkan Teman Kos29 Mei 2023 - 1100 WIB Daerah OKU Timur Geger! Pria Tewas Tergantung Depan Rumah Diduga Dipicu Percintaan16 Mei 2023 - 1521 WIB Metro Kacab JNT di Tambora Gantung Diri karena Judi Online, Ini Pesan Terakhir ke Istri12 Mei 2023 - 2115 WIB Metro Terlilit Utang Judi Online, Kepala Cabang JNT di Tambora Gantung Diri12 Mei 2023 - 1857 WIB Daerah Tersangka Narkoba Tewas Gantung Diri di Sel, Ini Penjelasan Kapolrestabes Makassar12 Mei 2023 - 0916 WIB Daerah Cekcok dengan Istri, Pria di Muna Barat Gantung Diri di Pohon Rambutan07 Mei 2023 - 1626 WIB Daerah Batuk Tak Kunjung Sembuh, Kakek di Gunungkidul Nekat Gantung Diri di Kandang Kambing05 Mei 2023 - 1119 WIB Daerah Kerap Cekcok dengan Istri, Pengantin Baru Ditemukan Gantung Diri di Kamar Mandi28 April 2023 - 1351 WIB Daerah Penjual Pakan Burung di Lampung Ditemukan Tewas Gantung Diri di Ruko Kontrakan25 April 2023 - 1146 WIB Metro Tak Keluar Berangkat Sekolah, Pelajar di Bogor Tewas Tergantung di Kamar06 April 2023 - 0418 WIB Daerah Pemuda di Pemalang Ditemukan Tewas Gantung Diri, Diduga Depresi karena Nganggur Terlalu Lama05 April 2023 - 1555 WIB Metro Cekcok dengan Pacar, Pria di Bekasi Tewas Bunuh Diri04 April 2023 - 1515 WIB Daerah Hendak Bangunkan Sahur, Perempuan di Gunungkidul Temukan Suami Tergantung di Pohon Belimbing26 Maret 2023 - 1137 WIB Daerah PNS Staf UNY Tewas Gantung Diri Gunakan Sarung, Diduga Depresi Jelang Pensiun Juni 202317 Maret 2023 - 1743 WIB Daerah Pulang dari Rantau, Warga Bantul Ditemukan Tewas Tergantung di Dapur Rumahnya10 Maret 2023 - 0635 WIB Daerah Humbahas Geger! Pria Ini Ditemukan Tewas Tergantung di Pohon Nangka10 Maret 2023 - 0315 WIB Daerah Jambi Geger! Mahasiswa Unja Ditemukan Tewas Gantung Diri di Kamar Kos03 Maret 2023 - 0740 WIB Metro Tragis! Hendak Bikin Konten Bunuh Diri, Wanita Muda di Bogor Beneran Tewas Tergantung02 Maret 2023 - 2210 WIB Video Bocah 11 Tahun Nekat Gantung Diri di Banyuwangi, Diduga Sering Diejek Temannya02 Maret 2023 - 1700 WIB Daerah Tragis! Diduga Sering Dihina Tak Punya Bapak, Bocah SD di Banyuwangi Akhiri Hidup28 Februari 2023 - 1326 WIB Daerah Karyawan Tambang Emas di Halmahera Ditemukan Tewas Gantung Diri, Diduga Depresi22 Februari 2023 - 1722 WIB

WONOGIRI Seorang ibu rumah tangga ditemukan tewas gantung diri di sebuah pohon jambu di Dusun Jaten, Desa Tangglangin , Kecamatan Jatisrono, Kabupaten Wonogiri, Jawa Tengah, Rabu (3/8/2022). “Jasad Sarti (51) ditemukan anak kandungnya tewas tergantung di sebuah pohon jambu di belakang rumah milik korban,” kata Kasubsi Penmas
- Melansir sepanjang 2021, kasus bunuh diri di Kabupaten Gunungkidul, Yogyakarta, mencapai 38 laporan. Angka tersebut meningkat dari tahun 2020. Dari 38 kasus, 37 di antaranya meninggal dengan cara gantung diri. Terlepas dari angka bunuh diri yang meningkat, sebagian masyarakat Gunungkidul ternyata masih percaya dengan mitos Pulung yang percaya mitos ini meyakini bahwa penyebab seseorang mengakhiri hidupnya dengan cara gantung diri disebabkan oleh Pulung Gantung. Lantas apa yang dimaksud Pulung Gantung dan bagaimana asal-usulnya? Baca juga Legenda Situ Bagendit, Karma bagi Wanita Kaya yang Kikir Apa itu Pulung Gantung? Berdasarkan cerita yang beredar di masuarakat Gunungkidul, Pulung Gantung berupa cahaya kemerahan yang jatuh dari langit dan menimpa atap rumah warga. Warga yang rumahnya kejatuhan cahaya tersebut dipercaya akan segera mengakhiri hidup dengan cara gantung diri. Pulung Gantung digambarkan seperti benda berbentuk bola api besar dengan cahaya kebiru-biruan yang terbang di waktu malam. Bagi penduduk setempat yang percaya, Pulung Gantung merupakan isyarat langit akan terjadinya bunuh diri dengan cara gantung diri. Apabila ada seseorang yang gantung diri di Gunungkidul, jenazahnya tidak diperbolehkan untuk dimandikan, dibungkus kain kafan, bahkan disalatkan. Konon, terdapat energi negatif yang ada pada jenazah tersebut, yang dikhawatirkan akan menular pada orang lain jika jenazahnya dimandikan, dikafani, dan disalatkan. Baca juga Tradisi Rebo Wekasan Asal-usul, Tujuan, dan RitualnyaMitos Pulung Gantung masih diyakini oleh sebagian masyarakat dan kerap dikaitkan dengan tingginya angka bunuh diri di Gunungkidul. Meski demikian, sebagian masyarakat lainnya lebih percaya bahwa fenomena bunuh diri dengan gantung diri terjadi karena banyak sebab. Misalnya karena mengidap depresi yang tinggi karena faktor ekonomi, masalah keluarga, ataupun faktor kesepian. Asal-usul Pulung Gantung Konon, kemunculnya mitos Pulung Gantung bermula dari pelarian orang-orang dari Kerajaan Majapahit saat melawan Kesultanan Demak pada sekitar abad ke-15. Kala itu, Brawijaya V, yang saat menjadi Raja Majapahit, melarikan diri bersama para pengikutnya ke daerah Gunungkidul. Baca juga Kalang Obong, Tradisi Membakar Barang Orang Meninggal dari Kendal Kemudian, Brawijaya V dipercaya moksa, atau dalam kepercayaan Hindu diartikan bebas dari ikatan duniawi meninggal. Setelah sang raja berpulang, meninggalkan pengikutnya yang tidak memiliki kesaktian, mereka frustrasi dan memutuskan untuk bunuh diri. Konon, roh pasukan raja yang bunuh diri tersebut ditolak oleh Tuhan dan berubah menjadi Pulung Gantung, yang terus mencari korban lain agar seperti mereka. Kendati demikian, terdapat banyak versi terkait meninggalnya Raja Brawijaya V. Ada pula versi yang menyatakan bahwa Raja Majapahit tersebut moksa di Gunung Lawu. Referensi Rachmawati, F, & Suratmi, T. 2020. Mitos Bunuh Diri Di Gunungkidul Daerah Istimewa Yogyakarta DIY. Jurnal Bidang Ilmu Kesehatan, 101, 32-44. Dapatkan update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari Mari bergabung di Grup Telegram " News Update", caranya klik link kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel. . 318 14 154 484 224 146 84 185

angka orang gantung diri